KOMPAS.com - Siapa pun berhak merayakan Natal. Tua, muda, keluarga besar, atau keluarga muda sekalipun, dapat ikut merasakan semaraknya Natal. Meskipun inti perayaan Natal bukan hanya soal pernak-pernik dekorasi, tidak ada salahnya membawa semaraknya ke dalam rumah Anda.
Bagi Anda, keluarga kecil yang kini tinggal di rumah atau apartemen berukuran mungil, bawalah meriahnya Natal di dapur Anda. Salah satu kunci terpentingnya, Anda hanya perlu menyeimbangkan antara fungsi dan estetika. Berikut ini beberapa tips untuk Anda dalam mendekor dapur Anda menurut Will Taylor dari Bright Bazaar.
Will bilang, pertama-tama Anda perlu bermain-main dengan ketinggian untuk "mengikat" elemen-elemen yang ada di dapur Anda. Gunakan gantungan untuk menciptakan level berbeda. Lalu, pilihlah warna-warna yang dapat Anda gunakan sepanjang tahun. Anda juga bisa mencari inspirasi lewat hiasan dinding, dan mulailah dari sana. Dalam desainnya ini, Will memilih gambar berjudul "Le Lait" karya Ryan Gillet.
Jangan lupa, bawa serta barang-barang pribadi yang menggambarkan kepribadian Anda. Misalnya, Anda dapat "memajang" mug yang sangat Anda suka atau pajangan-pajangan lain koleksi Anda.
Namun, Anda harus selalu ingat untuk membuat ruang tetap praktis namun cantik. Caranya, pilihlah desain-desain unik untuk barang-barang keperluan Anda di dapur. Misalnya, Anda membutuhkan lap, teko, dan mug. Pilihlah barang-barang tersebut yang berwarna sesuai dengan dapur Anda dan memiliki desain unik. Berikan juga hiasan-hiasan "hidup" seperti pohon mini untuk menambahkan warna hijau di dapur merah Anda.
"Saya menjaga agar dapur tetap tampak praktis karena dapur merupakan wilayah kerja. Saya menggunakan barang-barang sehari-hari dari palet warna merah dan motif garis-garis atau polkadot untuk menciptakan tampilan yang kohesif," ujar Will.
Will juga mengaku tidak lupa menyiapkan tempat untuk kegiatan masak-memasak dan persiapan memasak.
"Saya meninggalkan wilayah kosong di tengah-tengah permukaan meja untuk memberikan ruang bagi kegiatan memasak," ujar Will.
(Sumber: http://www.apartmenttherapy.com)