Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senopati Penthouse, Menjual Eksklusifitas di Kawasan Strategis

Kompas.com - 22/11/2012, 11:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hunian di daerah-daerah strategis di Jakarta kini semakin sulit ditemukan. Di sisi lain, permintaan hunian di lokasi-lokasi itu akan terus ada karena tingginya kebutuhan dan semakin mahalnya harga tanah.

Salah satu pihak yang ikut menjawab kebutuhan tersebut adalah PT Senopati Aryani Prima dengan membangun sebuah hunian baru bersegmen menengah atas. Menggandeng PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk, yang sebelumnya dikenal dengan PT Duta Graha Indah Tbk, PT Senopati Aryani Prima membangun Senopati Penthouse, di Jalan Senopati Raya, Jakarta Selatan.

"Kami ingin menghadirkan keistimewaan sebuah penthouse. Karena memang, apartemen mewah di atas tanah seluas 2.500 meter persegi bukan hanya menawarkan lokasi strategis, tapi juga eksklusifitas," ujar President Director PT Senopati Aryani Prima, Lukman Purnomosidi, di Jakarta, Rabu (21/11/2012).

Lukman mengatakan, jumlah unit apartemen tersebut hanya 64 unit sehingga sangat eksklusif. Selain itu, setiap lantainya hanya akan terdiri dari 4 unit dan dilayani oleh 7 elevator yang terdiri dari 4 elevator pribadi, 2 elevator tamu, dan satu service elevator.

"Semua apartemen tersebut rata-rata berukuran 127 hingga 135 meter persegi. Konsumen bisa memilih pemandangan ke arah utara atau mengarah ke kawasan Central Bussiness District (CBD), dan ke arah selatan atau mengarah ke Kebayoran," paparnya.

Setiap unit apartemen ini juga memiliki tinggi langit-langit hingga 4 meter. Selain itu, karena setiap lantai hanya terdapat 4 unit, maka masing-masing apartemen akan mendapatkan "hook" atau lokasi sudut.

"Lokasi ini mampu memberikan pemandangan maksimal bagi para penghuninya. Apalagi, Senopati Penthouse ini hanya diperuntukkan untuk tempat tinggal. Jadi, kalaupun nantinya Senopati Penthouse akan memiliki fasilitas seperti gimnasium, restoran, dan skylounge semuanya hanya dapat diakses oleh penghuni," ujarnya.

Ia mengatakan, proyek yang menghabiskan biaya Rp 250 miliar ini bisa Anda nikmati dengan membeli unit apartemen tersebut seharga Rp 4,5 sampai Rp 5 miliar. Sejauh ini, 50 % dari ketersediaan unit ini telah terjual. Adapun pembangunan hunian ini ditargetkan selesai pada Mei 2014 mendatang.

Menanggapi hal ini, Arief Raharjo dari Cushman and Wakefield, mengatakan, bahwa satu-satunya jalan penyediaan hunian di pusat kota adalah dengan membuat hunian vertikal berbentuk apartemen. Karena dari itu, permintaan kondominium akan cenderung terus bertambah hingga tahun depan.

"Permintaan kondominium, meski penawaran cukup banyak, sejauh ini cukup memuaskan. Proyek yang sudah jadi penjualannya lebih dari 90 persen," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com