Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Degradasi Kualitas Lingkungan Permukiman Semakin Parah

Kompas.com - 01/11/2012, 08:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perkotaan di Indonesia saat ini masih dihadapkan pada degradasi kualitas lingkungan permukiman yang diikuti dengan berbagai eksternalitas negatif, seperti banjir, kemacetan, kekumuhan dan krisis infrastruktur. Tantangan ke depan dirasa akan semakin berat.

Demikian diungkapkan oleh Direktur Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II, Ir. Bahal Edison Naiborhu, dalam jumpa pers Peringatan Hari Tata Ruang 2012 (Haritaru 2012) bertema 'Green City for a Better Life' di Jakarta, Rabu (31/10/2012).

Bahal menegaskan, semakin beratnya tantangan itu lantaran hadirnya parameter perubahan iklim (climate change) dan semakin terbatasnya sumber daya pendukung kehidupan.

"Kami berharap Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) mampu menjawab permasalahan tersebut sekaligus sebagai Tools mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan," kata Bahal.

Saat ini, belum seluruh daerah menyelesaikan RT/RW sehingga Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Penataan Ruang terus melakukan upaya percepatan penyelesaiannya.

Di sisi lain, pada daerah yang telah menyelesaikan RT/RW tetap diperlukan komitmen dalam mengimplementasikan rencana tersebut melalui program pembangunan perkotaan dan perdesaan, antara lain Kota Hijau, Kota Pusaka dan Desa Lestari.

"Tentu kami butuh dukungan dari semua pihak sangat, terutama melalui penguatan kelembagaan penataan ruang dan peran masyarakat," ujarnya.

Adapun Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian PU akan menggelar peringatan Haritaru 2012 pada 8 November, pekan depan.

Bertema 'Green City for a Better Life', kegiatan ini bertujuan untuk mendorong terciptanya konsep kota hijau yang dapat direfleksikan ke dalam 8 (delapan) atribut kota hijau meliputi perencanaan dan perancangan kota ramah lingkungan (green planning and design); ruang terbuka hijau (green open space); konsumsi energi yang efisien (green energy); pengelolaan air (green water); pengolahan limbah dengan prinsip 3R (green waste); bangunan hemat energi (green building); penerapan sistem transportasi berkelanjutan (green transportation); serta peningkatan peran masyarakat sebagai komunitas hijau (green community).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau