Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Life Hack" Sederhana, Bantu Anda Mengatur Rumah!

Kompas.com - 11/09/2012, 19:49 WIB

KOMPAS.com - Mengorganisir peralatan berkebun di rumah memang susah-susah gampang. Namun, untuk menghindari bertumpuknya barang tak beraturan, Anda tidak perlu memanfaatkan barang baru.

Mempercantik rumah pun begitu. Anda dapat memanfaatkan barang-barang lama di rumah, bukan hanya untuk merapikan barang, namun juga untuk mempercantik rumah. Berikut ini alternatif life hack atau cara mudah "mengakali" kehidupan, yang dapat Anda lakukan dengan barang-barang lama di rumah Anda. Karena, walaupun menggunakan barang lama, ide baru tetap akan membantu Anda

Mengatur perlengkapan

Merawat berbagai tanaman di taman atau di pekarangan rumah membutuhkan banyak perlengkapan, mulai dari sekop, cangkul berukuran kecil, gunting tanaman, dan masih banyak lagi.

Untuk menjaga kerapihan taman, ada baiknya Anda mengatur perlengkapan tersebut. Anda tidak membutuhkan barang-barang mahal. Anda hanya perlu menggunakan barang-barang yang ada di rumah sebagai tempat penyimpanan.

Ada beberapa benda yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur perlengkapan bercocok tanam Anda. Pertama-tama, Anda bisa menggunakan pot bunga yang tidak terpakai. Anda hanya perlu mengisi pot bunga dari tanah liat dengan builder's sand. Kemudian, berikan sedikit air sampai pasir melembab.

Campuran antara air dan builder's sand akan menghambat korosi dan karat pada perlengkapan besi. Namun, sebelumnya pastikan dulu bagian bawah pot tidak berlubang. Jika berlubang, tutuplah lebih dahulu dengan lakban.

Selain pot bunga, Anda juga dapat memanfaatkan tas golf untuk menyimpan garu, sekop, dan cangkul. Selain tampak lebih rapih, Anda juga dapat membawa semua perlengkapan ini dengan mudah.

Selain mengatur perlengkapan berkebun, mungkin Anda kesulitan mengatur lampu-lampu pohon Natal atau lampu hias lain yang biasa digunakan untuk menghias taman. Gunakan penggulung selang untuk menyimpan lampu jenis ini.

Pupuk bunga

Anda hanya perlu memipihkan kulit pisang dan tanam sedalam 2,5 cm di bawah bunga mawar. Potasium yang terkandung dalam kulit pisang memberikan nutrisi bagi tanaman dan menghindarkan dari penyakit.

Selain kulit pisang, Anda juga dapat menggunakan garam. Larutkan dua sendok makan garam ke dalam satu galon air. Siram tanaman dengan air garam ini sekali sebulan.

Percantik vas bunga

Tambahkan kelereng di dasar vas bunga untuk menjaga mengaturan bunga Anda, dan juga membuat vas Anda lebih menarik. Untuk mempertahankan keindahan bunga Anda, berikan beberapa tetes pemutih pada air di vas bunga Anda. Pemutih akan menahan pertumbuhan bakteri dan jamur pada batang bunga.

Jika Anda hanya ingin mempertahankan kesegaran bunga selama beberapa waktu ketika Anda ingin memindahkan bunga-bunga segar, gunakan balon di dasar tangkai bunga. Balon yang telah diisi air akan menghambat munculnya jamur pada tangkai.

Tambah kenyamanan Anda

Untuk pegangan ember, Anda bisa gunakan selang yang sudah tidak terpakai. Potong selang sepanjang pegangan ember, masukkan pegangan ke dalam selang air.

Anda juga dapat mengikat lutut Anda dengan tas plastik ketika Anda berkebun. Ini akan menghindarkan celana Anda dari kotoran tanah.

Mau dicoba?

(Sumber: http://www.realsimple.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com