Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Hapus Calo di Terminal Kampung Rambutan

Kompas.com - 08/08/2012, 18:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Terminal Luar Kota Kampung Rambutan Dwi Basuki tak bisa menjamin terminal yang melayani sejumlah rute mudik Lebaran tersebut, bebas dari praktik percaloan. Pihaknya selalu sulit memberantas praktik yang merugikan konsumen tersebut.

"Terminal bukan kaya tempat ibadah yang bersih, pasti selalu saja ada praktik calo. Tapi kita tetap usaha. Paling tidak kita bisa minimalisir," ujar Dwi kepada Kompas.com, saat ditemui di kantornya, Rabu (8/8/2012).

Faktor yang dirasa paling sulit untuk menihilkan aktivitas para calo adalah, mereka kerap melakukan praktiknya sembunyi-sembunyi. Petugas Terminal Kampung Rambutan pun selalu kucing-kucingan dengan para calo.

Oleh sebab itu, ujar Dwi, pihaknya bekerja sama dengan petugas Dinas Perhubungan dan Satpol PP dan kepolisian akan melakukan penertiban calo pada Kamis (9/8/2012) besok.

"Masalahnya ini urusan perut mereka juga. Kita sudah larang, mereka muncul lagi. Tapi kita akan teratur melakukan penertiban supaya aman," lanjutnya.

Untuk melindungi pemudik dari calo, petugas terminal Kampung Rambutan juga melakukan imbauan setiap satu jam melalui pengeras suara. Pemudik diimbau agar tidak membeli tiket selain di loket resmi yang telah disediakan. Dengan demikian, ia memastikan aktivitas mudik ke kampung halaman, lancar dan aman.

Selain itu, Dwi mengaku telah berkoordinasi dengan Kepolisian dan Satpol PP untuk pengamanan mudik Lebaran tahun ini. Pihaknya juga telah mendirikan posko mudik Lebaran agar para pemudik bisa mendapatkan layanan informasi yang benar.

Terminal Luar Kota Kampung Rambutan sendiri memiliki luas delapan hektar. Di dalamnya terdapat 40 Perusahaan Otobus (PO) yang mempekerjakan masing-masing 15 pegawai. Perusahaan itu siap melayani rute perjalanan mudik ke wilayah Jawa dan Sumatera.

Pembelian tiket di terminal tersebut pun tergolong mudah, masing-masing PO memiliki loket resmi yang mampu melayani para pemudik sesuai rute masing-masing.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com