Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Target Rumah Subsidi Direvisi

Kompas.com - 05/07/2012, 18:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz kembali merevisi target rumah subsidi dengan skema KPR FLPP. Revisi kali ini adalah untuk keempat kalinya, yakni menjadi 189.166 unit rumah.

Menurut catatan Kompas.com, revisi pertama dilakukan Djan Faridz pada awal Februari 2012, setelah sebelumnya program rumah subsidi mandeg selama satu bulan. Ia merevisi target penyaluran rumah subsidi dengan FLPP dari 177.800 unit rumah menjadi 219.500 unit rumah. Pada bulan April 2012, Djan Faridz kembali merevisi target penyaluran menjadi 600.000 unit rumah. Komposisinya adalah 200.000 unit rumah untuk PNS, 200.000 unit rumah untuk karyawan swasta, 200.000 unit rumah untuk non PNS dan non karyawan swasta.

Revisi ketiga dilakukan Menpera pada bulan Juni 2012, yakni dengan target 240.000 unit. Target baru ini terdiri dari 239.000 unit rumah sejahtera tapak dan 1.000 unit rumah sejahtera susun.

Memasuki bulan Juli 2012, rupanya revisi target rumah subsidi terjadi lagi menjadi 189.166 unit rumah. Kepala Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU PPP) Kemenpera, Dyah Tjahjani Saraswati ketika ditemui di Jakarta, Kamis (5/7/2012) mengatakan target baru ini menyesuaikan besaran alokasi dana untuk rumah subsidi sebesar Rp 7,1 Triliun.

"Target 189.166 unit rumah ini menyesuaikan anggaran yang ada. Karena Menteri sebelumnya telah memberikan kebijakan harga rumah subsisi per region melalui permenpera nomer 7 dan 8. Itu sebenarnya kurang tapi berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK), jika sisanya 10 persen baru bisa disalurkan kembali," katanya.

Ditemui terpisah, Ketua Lembaga Pengkajian, Pengembangan, Perumahan dan Perkotaan Indonesia, Zulfi Syarif Koto menilai berubah-ubahnya target rumah subsidi ini seolah menunjukkan Menpera kurang konsisten dan tidak memiliki komitmen kuat terhadap pengadaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Ia berharap, ke depan Menpera semakin matang dalam mengeluarkan kebijakan perumahan yang pro rakyat. Menpera diminta lebih memperhatikan karakteristik masyarakat penerima subsidi, pengembangnya, serta perbankan sebagai pihak penyalur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com