Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kata Kunci untuk Dapur Sehat

Kompas.com - 08/06/2012, 15:49 WIB

KOMPAS.com - Selama ini, sebagai bagian dari tempat tinggal, dapur kerap dianaktirikan. Karena fungsinya sebagai tempat memasak, dapur cenderung lebih kotor dan bau ketimbang ruangan lain.

Hal paling sering terjadi si pemilik rumah hanya membersihkan dapur seadanya. Si pemilik rumah kerap menganggap, lantaran tingginya frekuensi memasak, lagi-lagi akan meninggalkan kotoran dan bau apak.

Sebenarnya, sebelum Anda banyak mengeluh karena capek membersihkan dan merapikan dapur, ada siasat untuk merancang dapur sehat dan tak berbau. Kata kuncinya adalah pencahayaan, sirkulasi udara, dan kebersihan.

Tata cahaya

Ya, pencahayaan berperan penting untuk menghilangkan bau apak di dapur Anda. Anda dapat bermain dengan pencahayaan ruangan maupun dari sinar matahari. Upayakan agar cahaya matahari dapat menerobos masuk area dapur. Pasalnya, cahaya ini sangat berguna membunuh bibit penyakit dari kotoran penyebab bau.

Adanya cahaya matahari yang memadai juga dapat membantu Anda menghemat listrik karena tidak perlu menyalakan lampu pada siang hari. Bila memungkinkan, cobalah ciptakan skylight pada langit-langit dapur untuk membantu meneruskan sinar matahari masuk ke dalam ruangan.

Untuk pencahayaan ruangan, cobalah untuk memasang lampu yang terang. Lampu jangan terlalu redup agar dapat menerangi semua sudut dapur.

Sirkulasi udara

Ciptakan kondisi pertukaran udara segar. Hal ini dapat terjadi apabila ada jendela atau lubang ventilasi yang menghubungkan dengan ruangan terbuka.

Namun, bila dapur Anda tidak memungkinkan penggunaan jendela ataupun bukaan lain, saatnya untuk memakai cooker hood. Alat ini akan menyedot asap hasil proses memasak sehingga udara dapur jadi lebih segar.

Hindari memakai asbes untuk plafon. Sebaiknya Anda dapat memilih material lain seperti gipsum atau kayu. Langit-langit atau plafon pun sebaiknya dicat dengan cat berbahan dasar air bukan minyak.

Masalah kebersihan

Wajan maupun panci bekas memasak, meskipun sudah dicuci, kerap masih menyisakan bau. Soal ini, Anda bisa mencoba memakai cara tradisional. Misalnya, rebus ampas teh atau daun teh dalam penggorengan yang berbau amis selama kurang lebih setengah jam. Peralatan memasak Anda pun akan bebas dari bau tak sedap.

Ihwal menjaga kebersihan dapur, tak ada cara lain untuk rutin membersihkannya setelah selesai memasak. Anda pun sepatutnya membuang sampah yang ada di dapur setiap hari. Hal ini karena sampah yang disimpan lebih dari satu hari akan jadi sarang tumbuhnya bakteri dan jamur. (AJG)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com