Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika Presiden Ingin Dicintai Rakyatnya, Berikan Rumah!"

Kompas.com - 16/04/2012, 14:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz harus bisa meyakinkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera mengatasi permasalahan backlog perumahan. Tanpa campur tangan Pemerintah pusat, permasalahan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan rendah (MBR) tidak akan pernah terselesaikan.

"Jika Presiden ingin dicintai rakyatnya, berikan mereka rumah. Caranya, pemerintah harus rela kehilangan pajak perumahan khusus dari MBR. Mereka ini butuh subsidi, bukan ditarik pajak," kata pakar hukum properti, Erwin Kallo, kepada Kompas.com di Jakarta, akhir pekan lalu.

Erwin mengatakan, campur tangan Presiden serta koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, angka backlog perumahan yang mencapai 13,6 juta bisa teratasi.

"Adalah tugas Menpera untuk meyakinkan Presiden mengenai hal ini. Menpera harus membuat roadmap yang dikoordinasikan dengan Kementerian lainnya seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan serta Badan Pertanahan Nasional," kata Erwin. 

Ia mengatakan, sulitnya MBR memiliki rumah adalah akibat kesenjangan antara mahalnya biaya produksi rumah dan daya beli masyarakat. Untuk mencicil rumah, masyarakat harus mengeluarkan uang Rp 750 ribu - Rp 1 juta. Sementara MBR sendiri masih banyak yang berpenghasilan di bawah Rp 3 juta, sehingga kesempatan mencicil masih terasa berat.

"Pajak harus dikurangi, jadi Menpera harus bisa meyakinkan Menkeu, kemudian meminta Kementerian Pekerjaan Umum membangun infrastruktur, berkoordinasi dengan BPN untuk penyediaan tanah, serta bekerjasama dengan Mendagri untuk memerintahkan pemerintah daerah menyediakan tanah, maka rumah Rp 25 juta itu bisa terwujud," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com