Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seni Bernegosiasi Membeli Rumah!

Kompas.com - 09/04/2012, 11:04 WIB

KOMPAS.com - Bila Anda menyadari, sebenarnya transaksi jual beli bukan semata urusan harga yang sesuai untuk penjual maupun pembeli. Transaksi jual beli memiliki seni negosiasi tersendiri, yang belum tentu bisa dilakukan oleh semua orang.

Namun, jangan khawatir, karena negosiasi dapat dipelajari lewat strategi atau trik. Menurut Supriyadi Amir dalam bukunya "Sukses Membeli Rumah Tanpa Modal" terbitan Laskar Aksara, ada 10 strategi bisa Anda pelajari. Simak catatannya berikut ini:

Mengetahui harga pasar

Sebelum memutuskan membeli unit tumah, pastikan Anda cocok dengan harga yang ditawarkan pemilik. Namun, sebelum mengajukan penawaran, ada baiknya Anda mengetahui lebih dulu harga rumah yang ditawarkan penjual sama dengan harga jual pada rumah lain dengan kondisi sama di wilayah tersebut.

Ketahui pula kondisi rumah perlu perbaikan tambahan atau tidak, serta berapa lama rumah tersebut ditawarkan untuk dijual. Dari informasi ini, Anda bisa mendapatkan gambaran harga beli terbaik untuk rumah tersebut.

Jangan terbawa emosi

Ketika tertarik sebuah rumah, Anda harus tetap melihatnya secara obyektif. Jika terlalu terbawa perasaan, dalam artian sangat menyukai rumah tersebut, maka hal itu tidak akan menguntungkan. Sekali Anda melibatkan emosi dalam bernegosiasi, harga jual rumah tidak akan memberi keuntungan bagi Anda.

Bersiap kompromi

Tidak ada negosiasi tanpa kompromi. Dengan tetap memegang kendali negosiasi, bersiaplah kompromi dengan penjual atau bersikaplah fleksibel.

Ajukan penawaran harga setelah survei. Biasanya, Anda akan tergoda dan segera memberikan penawaran setelah tertarik pada sebuah rumah. Sebaiknya Anda tidak melakukan itu. Manfaatkan tiga atau empat kali survei untuk analisis perhitungan sekaligus tarik ulur dengan penjual. Berikan penawaran wajar, yaitu sesuai dengan cash flow dari rumah tersebut.

Dasar penawaran dari cash flow

Setiap hendak melakukan penawaran, Anda perlu menghitung potensi keuntungan. Mulai perbandingan harga pasar, harga likuidasi sampai harga transaksi. Dengan demikian, Anda bisa memperkirakan potensi cash back yang bisa didapatkan. Selanjutnya, hitung potensi cash flow. Dari hasil perhitungan itulah Anda bisa beri penawaran yang layak.

Tentukan batas maksimal penawaran

Investor yang baik adalah mereka yang sudah melakukan persiapan sebelum bernegosiasi. Dengan demikian, ketika negosiasi berlangsung, Anda sudah menentukan batas maksimal harga penawaran.

Namun, jika penjual terlihat sulit menerima harga di bawah batas maksimal Anda, sebaiknya negosiasi dihentikan supaya tidak membuang waktu.

Jangan sebut harga lebih dulu

Jangan pernah Anda menjadi yang pertama menyebut harga. Biarkan penjual menyebutkan harga jual serta berapa batas akhir penawarannya. Biasanya, setelah itu penjual akan menanyakan harga penawaran.

Tawar lebih rendah

Ketika mengajukan penawaran, berikan angka lebih rendah dari harga transaksi yang diinginkan. Misalnya, ingin bertransaksi di angka Rp 1 miliar, maka ajukan penawaran pada kisaran Rp 600 juta - Rp 800 juta. Dengan demikian, ada rentang Rp 200 juta - Rp 400 juta yang bisa digunakan untuk bernegosiasi.

Jangan mau dipengaruhi

Biasanya, pengaruh akan muncul dari broker atau penjual saat pertama kali melihat rumah. Jika Anda tidak mempunyai pengetahuan lengkap mengenai properti, sesungguhnya keputusan tersebut adalah keputusan broker atau penjual. Di sinilah pentingnya waktu 3 - 4 hari sebelum mengajukan penawaran. Karena, Anda dapat memanfaatkan waktu untuk mendapatkan informasi lengkap.

Meminta tenggang waktu

Setelah disepakati, masih ada negosiasi lanjutan berkaitan dengan jangka waktu pembayaran. Pembiayaan yang dibantu oleh bank membutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Jadi, Anda harus meminta tenggang waktu lebih lama untuk proses pencairan tersebut. Biasanya, penjual akan memaklumi dan menerima permintaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com