Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur dan Izin Lahan Jadi Masalah Utama

Kompas.com - 29/02/2012, 16:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Ciputra Property Tbk mengharapkan Pemerintah dapat lebih mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mendukung kelangsungan pertumbuhan properti di dalam negeri. Ekonomi suatu tempat berjalan positif dapat juga dilihat dengan bisnis properti yang tumbuh, apalagi tempat itu didukung infrastruktur memadai.

"Tren bisnis properti menunjukkan pertumbuhan, diharapkan Pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur sehingga bisnis properti dalam negeri dapat terus tumbuh," ujar Direktur Ritel Ciputra Group, Sugwantono Tanto usai jumpa pers di Jakarta, Rabu (29/2/2012).

"Saat ini pembangunan infrastruktur masih cenderung terbatas. Bisnis properti dapat tumbuh jika didukung dari infrastruktur yang memadai," kata dia.

Ia juga mengharapkan, peraturan mengenai izin pembebasan lahan untuk properti dapat lebih dipermudah. Karena, hal itu dapat mendukung bisnis perusahaan dalam negeri yang bergerak di bidang properti positif.

"Di beberapa daerah peraturan izin pembebasan lahan properti belum jelas, hal itu dapat menjadi salah satu penghambat bisnis properti di Indonesia," katanya.

Terkait rencana Pemerintah untuk menaikkan bahan bakar minyak (BBM), Sugwantono mengatakan, dampak kenaikkan BBM tidak terlalu berdampak langsung terhadap kelangsungan bisnis properti perusahaan.

"Dampak kenaikkan BBM tidak terlalu langsung, pada 2008 lalu ketika terjadi kenaikkan BBM dampak ke perusahaan juga relatif kecil," kata Sugwantono. 

Ia mengemukakan, jika BBM naik tinggi maka biaya operasional akan cukup terasa dampaknya, diharapkan kenaikkan BBM tidak terlalu tinggi sehingga bisnis properti di dalam negeri dapat terus berkembang.

Direktur CTRP, Artadinata Djangkar menambahkan, pada 2012 pihaknya menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2012 senilai Rp 1,813 triliun untuk melanjutkan pembangunan Ciputra World. Ia mengatakan, dana capex itu akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan Ciputra World pertama senilai Rp1,385 triliun dan sisanya disiapkan untu Ciputra World kedua Rp215 miliar.

Ia menambahkan, Ciputra World pertama itu akan rampung di akhir 2012. Penjualan apartemen myHome sudah mencapai 86 persen dari total 136 unit dijual. Sementara untuk ruang mal, lanjut dia, sudah disewa oleh Lotte Shopping sejak pertengah tahun lalu.

Gedung perkantoran yang ada di Ciputra World itu sudah mendapatkan anchor tenant yang akan menempati kurang lebih 11 ribu meter persegi. Sedangkan untuk proyek Ciputra World Jakarta kedua, kata dia, baru saja dilakukan ground breaking pada 12 Januari lalu. Pemasaran apartemen telah dilakukan dan saat ini telah mencapai 130 persen dari target penjualan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com