Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Desain Interior yang Makin "Ciamik"

Kompas.com - 24/02/2012, 17:30 WIB

KOMPAS.com - Menggeliatnya sektor properti turut membawa berkah bagi para penyedia jasa interior. Sejak maraknya pembangunan properti, mereka terus kebanjiran order.

Selain jasa desain, mereka juga menyediakan isi perabotan. Omzet dari usaha ini bisa mencapai Rp 100 juta per bulan.

Tampaknya, pertumbuhan bisnis properti tidak saja membawa berkah para pengembang dan perusahaan konstruksi. Pertumbuhan tersebut juga mendatangkan peluang bisnis yang mengkilap bagi usaha desain interior. Terbukti, permintaan jasa dan layanan desain interior ini semakin tinggi dan bisa mendatangkan omzet hingga ratusan juta bagi para pemainnya.

Salah satu penyedia jasa desain interior ini adalah Hery Adrian, pemilik Goldsilver Dezine di Cinere, Depok, misalnya. Terjun ke bisnis desain interior sejak 2009 lalu, ia bisa meraup omzet hingga Rp 100 jutaan per bulan.

"Laba bersih saya sekitar 15%-30%," katanya.

Kendati tingkat persaingannya ketat, kata Hery, potensi pasar bisnis jasa desain interior cukup besar. Hal itu tidak terlepas dari gencarnya pembangunan sektor properti, terutama di kota-kota besar. Ia mengatakan, modal utama menggeluti bisnis ini adalah kreativitas dan inovasi.

"Dari situ kami bisa menjaga kepuasan klien," ujarnya.

Seorang desainer interior memang dituntut kreatif. Ia harus mampu menjawab keinginan klien dan mampu menerjemahkannya dalam bentuk desain gambar yang menjadi ilustrasi dari tampilan nyata yang akan dikerjakan nantinya.

"Kreatif bukan hanya menciptakan desain bagus, tapi juga yang diinginkan klien," tuturnya.

Agar bisa memuaskan konsumen, seorang desainer interior tidak cukup hanya memanfaatkan ruang yang ada. Ia juga harus bisa memaksimalkan ruang yang tersedia agar terlihat cantik dan menawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com