Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Graha Natura, Intiland Tanam 3000 Pohon

Kompas.com - 26/01/2012, 16:37 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Pembangunan dan penyediaan infrastruktur lingkungan yang sehat dan asri sudah semestinya menjadi prioritas utama pengembang sebagai tahapan paling awal dalam membangun kawasan perumahan ini. Setidaknya, konsep ini diwujudkan dengan mengalokasikan hampir separo dari luas lahan di kawasan perumahan untuk ruang terbuka hijau (RTH) yang semakin sempit di kota-kota besar.

Demikian diungkapkan Sinarto Dharmawan, Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer PT Intiland Development, dalam siaran pers Program Konservasi Pohon Langka dan Penanaman Keanekaragaman Jenis Pohon Nasional di Graha Natura, sebuah kawasan perumahan baru di Surabaya Barat, Kamis (26/1/2012). Sinarto mengatakan, program penghijauan tersebut sebagai salah satu tahapan memulai pembangunan kawasan perumahan tersebut.

"Kami ingin menjadikan Graha Natura bukan hanya kawasan hunian yang nyaman, tapi juga inovasi dari aspek lingkungan yang sehat, desain arsitektural tropis, infrastruktur terpadu, dan berteknologi. Dengan begitu, kami juga mengutamakan aspek kesehatan tentunya," ujar Sinarto.

Untuk mewujudkan kawasan lingkungan sehat dan asri itu, lanjut Sinarto, pihaknya menggandeng Seameo Biotrop (South East Asia Regional Center for Biology Tropical), Pusat Regional Asia Tenggara untuk Biologi Tropika. Seameo Biotrop merupakan lembaga yang berperan membantu perusahaan melakukan penelitian, pelatihan, kerjasama, dan penyebaran informasi dalam lingkup biologi tropika.

"Seameo akan memberikan dukungan konsultatif dan teknis mengenai upaya konservasi dan keanekaragaman hayati. Mereka akan memberikan saran dan metodologi dalam rangka upaya bio-diversity pepohonan nusantara, termasuk konservasi untuk jenis pohon langka," kata Sinarto.

Pohon langka

Menurut Sinarto, pihaknya menargetkan menanam sedikitnya 10.000 pohon dari 1.000 jenis berbeda di seluruh kawasan Graha Natura. Jumlah tersebut mewakili sekitar 25% dari 4.000 jenis pepohonan di Indonesia.

"Saat ini sudah sekitar 3.000 pohon dari 220 jenis pohon berbeda yang ditanam," ujarnya. 

Beberapa tanaman tersebut di antarannya jenis pohon langka dan serta memiliki keunikan, antara lain Baobab atau Kalpataru (Adansonia Digitata). Jenis pohon yang bisa berumur ribuan tahun itu ditanam di pintu gerbang utama sebagai simbol kawasan. Baobab merupakan pohon terbesar kedua di dunia setelah Red Wood, karena tingginya bisa mencapai 47 meter dengan lingkar batang bisa mencapai 16 meter. Jenis tanaman langka lainnya adalah Khaya (Mahony Affica), Pulai atau Devil Rat Tree (Alstonia Scholaris), Kigelia Africana (pohon Sosis), Asoka (Saraca) atau yang lebih dikenal sebagai Ganda Puspa, serta Jusmine Tree atau Kemiri Cina, Silk Cotton Tree atau di Indonesia dikenal dengan nama Randu Alas (Bombax Ceiba).

Selain pohon-pohon langka, Graha Natura juga menanam beragam jenis pepohonan unik atau memiliki fungsi sangat baik bagi kesehatan. Pohon Trembesi, salah satunya, selain dikenal sebagai pohon peneduh, tanaman ini mampu menyerap 22-28 ton karbondioksida per tahunnya. Pohon Trembesi ditanam di sepanjang jalan klaster, sementara untuk jalan utama ditanami pohon Khaya Sinegalensis.

Graha Natura adalah pengembangan proyek perumahan terbaru Intiland di Surabaya Barat. Dengan potensi pengembangan seluas 100 hektare, Intiland menargetkan kawasan hunian ini menjadi tren setter kawasan perumahan yang unggul bernilai tambah pada sisi konsep, lingkungan, dan teknologi.

Pengembangan tahap pertama Graha Natura meliputi lahan seluas 32 hektar untuk 492 kavling rumah yang terbagi ke dalam empat klaster. Di dalamnya tersedia berbagai fasilitas hiburan dan olah raga, seperti club house dengan kolam renang, gimnasium, jogging track, serta food court untuk menunjang gaya hidup para penghuninya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com