Surabaya Masuk 10 Kota Berkelanjutan ASEAN

NUSA DUA, KOMPAS.com — Kota Surabaya menjadi satu di antara 10 kota dari 10 negara anggota ASEAN yang menerima penghargaan sebagai Kota Berkelanjutan, Rabu (23/11/2011) malam di Nusa Dua, Bali.

Kriteria didasarkan pada kualitas air bersih, udara bersih, dan kebersihan lingkungan. "Pengelolaan perkotaan secara berkelanjutan merupakan kunci dalam memecahkan masalah lingkungan, termasuk masalah perubahan iklim," kata Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya.

Kambuaya mengatakan, lebih dari 50 persen populasi dunia hidup di kota. Lebih dari dua pertiga konsumsi energi dan timbulan limbah termasuk emisi gas rumah kacanya.

Sekretaris Menteri Lingkungan Hidup Hermien Roosita mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan pembenahan kualitas lingkungannya dengan baik. Hal itu tidak terlepas dari kepemimpinan pemerintah daerahnya.

Sebanyak 9 kota lainnya yang menerima penghargaan Kota Berkelanjutan (Environmentally Sustainable City/ESC Award) meliputi National Housing Scheme Rimba (Brunei), Pnom Penh (Kamboja), Xamneau (Laos), Putrajaya (Malaysia), Pyin Oo Lwin (Myanmar), Puerto Princesa (Filipina), South West CDC (Singapura), Phuket (Thailand), dan Danang (Vietnam).

"Saya percaya bahwa negara anggota ASEAN sudah memiliki berbagai upaya mengurangi degradasi lingkungannya. Terutama untuk daerah perkotaannya menuju kota yang berkelanjutan," kata Kambuaya.