Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Awal Dapur Anda Sehat

Kompas.com - 10/10/2011, 08:44 WIB

KOMPAS.com - Salah satu ciri dapur sehat adalah adanya sirkulasi. Ini bahkan menjadi syarat awal dari dapur yang dikategorikan sehat menurut Dina Hartadi, selaku Wakil Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Jakarta.

"Dapur sehat, (kriteria) pertama, pastikan harus ada sirkulasi udara luar masuk ke dalam," ungkap Dina kepada KOMPAS.com, di Jakarta, Jumat (8/10/2011) lalu.

"Karena apa? Baik bau, asap, ataupun gas itu berbahaya jika hanya berkutat di dalam ruangan. Atau, berdampak buruk bagi kesehatan dan keamanan pemilik rumah. Jadi, harus punya akses ke luar (rumah)," ucap Dina.

Oleh sebab itu, penempatan dapur baik di depan dan belakang rumah, harus dekat dengan akses ke luar rumah. Dapur tidak bisa berada di ruang tertutup. Apalagi, dengan penggunaan gas sebagai sumber energi untuk memasak yang rentan terhadap kebakaran, menjadi satu hal yang penting untuk dipertimbangkan. Dengan letaknya dekat dengan luar rumah, lanjut Dina, maka menjadi tambahan tersendiri bagi pemilik rumah ketika sedang memasak.

"Selain itu, kalau kita (punya) view keluar lebih bagus. Jadi, selain sirkulasi udara, kalau dia punya jendela keluar lebih bagus. Jadi, orang yang bekerja di dapur bisa tahu pergerakan (hari apakah) sudah siang atau belum," jelasnya.

Nah, selain kedua kriteria tersebut, kebersihan dapur juga tak bisa luput dari perhatian pemilik rumah. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah bahan bagian atas meja untuk meracik masakan itu. Dina berpendapat, lebih aman dan nyaman, jika menggunakan bahan dari marmer atau batu alam yang pori-porinya kecil.

"Atau, sekarang trennya solid surface atau artificial marmer," ungkap Dina.

Pokoknya, jangan pilih atau gunakan kayu karena lapisannya berpori. Selanjutnya, warna dinding dapur pun harus terang. Ini harus dilakukan supaya bagian yang kotor di dapur pun terlihat jelas.

"Malah jangan pilih yang gelap, apalagi kalau dapur basah. Kalau dapur kering masih oke. Tapi kalau dapur basah harus terang, ini supaya (bagian) yang kotor bisa terlihat," kata dia.

Pada dapur, pemilik rumah juga perlu memerhatikan ergonomis untuk kesehatan. Maksudnya, jangan sampai orang yang bekerja di dapur banyak terlalu "bongkok" untuk mengambil peralatan memasak, ataupun sampai menjangkau terlalu tinggi. Terhadap hal ini, Dina menyampaikan, sebenarnya sudah banyak peralatan dapur yang bisa memerhatikan ergonomis pemakainya.

"Kalau terlalu bungkuk, dia capek kan. Untuk ngangkat berat. Kalau piring-piring itu semua ditaruh pada bagian bawah, biar ngangkatnya gampang," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

    Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

    Berita
    Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

    Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

    Berita
    Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

    Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

    Ritel
    Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

    Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

    Tips
    Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

    Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

    Berita
    Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

    Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

    Berita
    Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

    Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

    Berita
    Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

    Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

    Hunian
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com