Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malas Merawat? Taman Kering Solusinya!

Kompas.com - 29/08/2011, 13:54 WIB

KOMPAS.com - Siapa tak suka keberadaan taman di tempat tinggalnya? Hampir semua orang menyukainya karena sentuhan hijau yang menyegarkan mata, juga produksi oksigen dari tumbuhan di taman pasti memberikan banyak manfaat. Masalahnya, ada yang terbentur dengan keterbatasan lahan, atau, malas merawatnya. Sehingga, taman pun ditiadakan. Perawatan taman memang membutuhkan ketelatenan dan keluangan waktu secara khusus.

Nah, bila masalahnya adalah keterbatasan lahan, ada banyak cara kreatif telah dikembangkan. Seperti menanam dalam pot, tanaman gantung, hingga vertical garden. Tetapi, kalau alasannya karena enggan merawat taman sementara memiliki lahan yang cukup luas, ide membuat taman kering bisa menjadi pilihan!

Taman kering merupakan alternatif taman dalam rumah pengganti taman "basah". Basah artinya, tanaman bersentuhan langsung dengan tanah dengan perawatan seperti pengairan rutin. Taman seperti ini bisa dibuat dengan menempatkan material seperti batu-batu alam, kerikil, koral sebagai pengganti rumput. Kemudian tempatkan tanaman dan lengkapi lampu taman, maka jadilah sudah taman kering.

Untuk penempatannya bisa di beberapa area seperti di sebelah ruang makan, dekat dapur, samping ruang keluarga, juga sebagai taman di area belakang dekat area servis. Nah, untuk tanaman yang tepat untuk taman kering, disarankan tanaman yang kuat dengan paparan banyak sinar matahari, tidak perlu rutin disiram setiap hari, dan memiliki kelembaban cukup. Seperti Aglonema, Diffen, Pandan Bali, Palem kuning, Anthurium, berbagai jenis kaktus dan lidah mertua. Agar semakin menambah eksotika taman, tambahkan aksesoris seperti bangku taman, pot unik, pancuran dari bambu, dan masih banyak lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com