JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat bisnis Jabodetabek tidak akan selamanya di Jakarta. Saat ini tercatat penduduk Jakarta mencapai 12,8 juta kepala.
Yayat Supriatna, pengamat perkotaan, mengestimasi angka tersebut bakal bertumbuh 2,8 juta pada 2013. Dia meramalkan, kondisi itu bakal memacu pindahnya kawasan bisnis ke pinggiran Jakarta.
Prediksi itu bukan tanpa alasan. Kendati daya beli meningkat, warga Jakarta dan sekitarnya mempertimbangkan kenyamanan dan biaya transportasi bolak-balik rumah-kantor.
Yayat mengatakan, tiap bulan 30%-40% penghasilan warga ludes digelontorkan untuk transportasi. Di saat sama, penduduk di pinggiran Jakarta terus bertambah.
Ambil contoh Tangerang Selatan. Yayat merekam penambahan penduduk Tangerang Selatan mencapai 140.000 kepala saban tahun.
"20 tahun yang akan datang penduduk Tangsel mencapai 2,5 - 3 juta. Jadi bayangkan, setiap pagi berapa ratus ribu manusia keluar pinggiran Jakarta menuju kawasan Sudirman, TB Simatupang. Karena apa? 80% sumber keuangan masih terpusat di Jakarta," ungkap Yayat.
Yayat melihat kondisi tersebut memancing pengembang untuk "mengopi" pusat sentral bisnis (CBD) ke Tangsel. Menurut dia, kehadiran fasilitas pendidikan, kesehatan, dan perbelanjaan, mewakili terbentuknya CBD.
"Kalau sudah lengkap ruang kegiatan ekonominya, core bisnis otomatis pindah," jabar Yayat.
PT Alam Sutera Realty adalah satu dari sejumlah pengembang di Tangerang yang mengambil celah itu. Alam Sutera menginvestasikan Rp 1,9 triliun untuk pembangunan CBD seluas 55 hektare di Tangerang Selatan. Nilai tersebut di luar investasi tanah.
Menurut Hendra Kurniawan, Sekretaris Alam Sutera, nilai tersebut untuk pengembangan mal, menara perkantoran, apartemen, theme park, dan pusat konvensi. Emiten properti itu menargetkan Superblok CBD tuntas tahun 2013.
"Kita akan serius, akhir tahun lalu sudah tiang pancang untuk office dan apartemen, mal juga sudah groundbreaking, sekarang semua terus berjalan," ujar Hendra.
Dia merincikan investasi mal, perkantoran, dan apartemen masing-masing Rp 520 miliar; Rp 150 miliar; dan Rp 300 miliar. Sedangkan theme park Rp 100 miliar - Rp 200 miliar dan Convention Center Senilai Rp 800 miliar.
Menurutnya, pembangunan superblok dilatari perkembangan kawasan Alam Sutera yang kini berpenduduk lebih 20.000 orang. Ia menilai keberadaan CBD menjadi kebutuhan untuk melengkapi mixed use development di Alam Sutera. Apalagi, ia merasa, akses dari tol Serpong menjadi keistimewaan CBD Alam Sutera.
"CBD bakal menyuburkan atmosfer bisnis dan usaha di barat Jakarta, khususnya Serpong. Nah, CBD itu memerlukan kawasan komersial yang juga mendukung kebutuhan rumah tangga warga Alam Sutera," papar dia. (Maria Rosita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.