Jakarta, Kompas
Ketua Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia John Manoppo menyampaikan hal itu dalam jumpa pers Pameran Indo Power, Senin (2/5). Pameran dan pertemuan pebisnis di sektor kelistrikan itu akan diselenggarakan pada 12-14 Mei mendatang dan diikuti sejumlah negara, di antaranya Korea Selatan, India, dan Malaysia.
Menurut John, pemakaian lampu hemat energi di Indonesia tahun 2010 mencapai 200 juta unit. Dari total jumlah lampu hemat energi itu, sebanyak 161.247.699 lampu di antaranya diimpor dari sejumlah negara, terutama China. Adapun industri nasional hanya mampu menjual sekitar 40 juta lampu, padahal kapasitas produksinya bisa mencapai 200 juta unit.
Pada tahun ini, konsumsi lampu hemat energi diperkirakan mencapai 261.250 unit. Hal ini seiring pertumbuhan jumlah pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara yang diperkirakan mencapai 38 juta pelanggan.
”Kami berharap, dari total konsumsi itu, impor lampu hemat energi maksimal 180 juta, sisanya atau sekitar 80 juta unit diharapkan diisi industri dalam negeri,” ujarnya.
Untuk itu, perlu ada dukungan pemerintah melalui regulasi, antara lain, dengan penerapan verifikasi produk elektronik impor, termasuk lampu hemat energi di lima pelabuhan oleh lembaga sertifikasi.
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Binsar Hutabarat menyatakan, pemerintah akan mendorong peningkatan efisiensi energi melalui pemakaian lampu hemat energi di instansi dan rumah tangga.