Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

John Gandel, Bangun Bisnis Properti Ramah Lingkungan (3)

Kompas.com - 18/04/2011, 13:03 WIB

KOMPAS.com - Sejak lima tahun terakhir, Gandel Group terus melakukan ekspansi bisnis properti di segala penjuru kota di Australia. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1994 ini telah menguasai banyak properti di negeri kanguru ini. Bisnis properti juga yang telah mengangkat pamor John Gandel, pendirinya, sebagai pengusaha ternama di negaranya. Gandel Group telah menguasai tanah, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan perumahan elite di Australia.

Setelah mengalami kegagalan saat mengembangkan bisnis propertinya di London, Inggris, John Gandel fokus menggarap bisnis properti di dalam negeri. Padahal, saat itu banyak pengusaha Australia yang mengembangkan sayap bisnisnya ke luar negeri setelah meraih kesuksesan di pasar loka.

Gandel tak ingin terburu-buru mengembangkan jaringan bisnis ke luar negeri. Ia justru melihat peluang lebih besar di Australia. Gandel meminta karyawan Gandel Group memperluas investasi properti yang punya peluang besar. Ia pun rela merogoh koceknya hingga US$ 3 miliar untuk menguasai 17% saham perusahaan real estate ternama Australia, Retail Trust.

Lantas, Gandel Group menjadi pengendali Retail Trust. Bidang usaha Retail Trust pun terus berkembang. Jika sebelumnya mereka hanya bergerak pada bidang real estat, di bawah kendali Gandel, Retail Trus juga menjadi konsultan desain dan membuat konsep sebuah pusat perbelanjaan dan perumahan.

Tak lama setelah menjadikan Retail Trust sebagai bagian dari Gandel Group, John mendirikan Colonial First State Global Asset Management. Perusahaan ini mengelola real estat mewah bagi kaum borju, tapi juga menyediakan perumahan untuk para pekerja yang telah pensiun dan menyediakan jasa konsultasi investasi bidang properti.

Gandel memimpin langsung Colonial First State Global Asset yang mengelola aset bernilai US$ 17 miliar. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan itu pun tumbuh menjadi perusahaan pengelola aset eksklusif dan tepercaya di Australia.

Pada tahun 2002, Colonial First State Global Asset berganti nama menjadi CFS Gandel Ritel Trust yang mengelola 31 pusat perbelanjaan di Australia dengan nilai berkisar US$ 5 miliar. Hingga akhirnya pada tahun 2006, CFS Gandel Ritel Trust pun go public di Bursa Efek Australia.

Meski bergerak di dunia properti, nama Gandel tetap terdengar harum di kalangan aktivis lingkungan hidup. Ia tak pernah menjadi bahan pergunjingan lantaran selalu membangun real estat dengan mengadopsi konsep ramah lingkungan.

Ia bahkan menekankan penggunaan bahan bangunan yang bisa mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Pemimpin komunitas Yahudi di Australia ini mewajibkan seluruh perusahaan propertinya untuk mendaur ulang sampah yang dihasilkannya.

Gandel sadar benar bahwa ia perlu memperbaharui lingkungan dalam setiap proyeknya. Ia selalu melakukan pengukuran dan memonitor dampak lingkungan pada setiap proyek propertinya.

Bahkan di tahun 2009, Gandel menerapkan sebuah manajemen data dan fakta soal pengelolaan air dan energi sebelum dan sesudah properti dibangun, bernama Carbon Scope. Lewat program tersebut, CFS Gandel Ritel mendapat penghargaan desain yang ramah lingkungan.

Gedung-gedung yang dibangun CSF Gandel Ritel juga masuk dalam peringkat kelima sebagai gedung yang kontruksinya aman dan ramah lingkungan dan layak ditiru oleh perusahaan properti di Asutralia. Green Building Council of Australia bahkan melansir sebuah data bahwa gedung dan properti yang dibangun oleh CSF Gandel Ritel mampu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 3.200 ton per tahun.

Selain itu, dua malnya, Chadstone dan Northland, tahun lalu mendapatkan sertifikat sebagai gedung yang mampu menghemat air dan energi dari The Naberts Energi. Gedung itu memanfaatkan penerangan alami dan mengurangi permainan cahaya lampu. Gandel juga memastikan limbah air selalu dikelola setiap hari. (Mona Tobing/KONTAN) (BERSAMBUNG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com