Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

John Gandel, Berinovasi Demi Hasil Terbaik (2)

Kompas.com - 18/04/2011, 12:57 WIB

KOMPAS.com - Di tanah kelahirannya, Australia, John Gandel kerap mendapat sorotan media. Gandel yang mendapat julukan miliadrer Australia dari media ini selalu menarik perhatian media karena sering membeli saham perusahaan-perusahaan kecil dan lantas menjualnya kembali. Bahkan, setelah memiliki real estate mewah di Melbourne dan dua pusat perbelanjaan terbesar di Negeri Kanguru, Gandel berminat berinvestasi di klub sepak bola dan perusahaan irigasi di Israel.

Dari bisnis properti, John Gandel berpindah haluan ke bisnis olahraga. Ia berniat menjadi investor di klub sepakbola Portmouth yang bermarkas di London. Namun, keinginan Gandel menjadi investor klub sepak bola itu juga mempunyai tujuan lain. Ia ingin memperluas jaringan bisnis properti Gandel Group ke Inggris. Hal ini dia buktikan dengan membangun stadion baru Portmouth. Tak lupa, Gandel pun mengembangkan properti di sekitar stadion, Fratton Park.

Inilah yang membuat Ali Al Faraj, pemegang saham terbesar di Portmouth menjual saham klubnya sebesar 35 persen kepada Gandel. Sayangnya, meskipun taipan Australia ini terjun langsung mendanai klub yang berdiri sejak tahun 1898, tak ada prestasi yang membanggakan dari Portmouth. Klub ini bahkan terdegradasi dari liga primer Inggris. Alhasil, Gandel pun akhirnya menjual sahamnya dan kembali berkonsentrasi pada bisnis properti.

Meskipun ekspansi properti di Inggris gagal, lelaki keturunan Polandia ini tak jera mengepakkan sayapnya ke luar Australia. Pada tahun 2006, Gandel membeli 50% saham Plastro Irigasi System, sebuah perusahaan Israel. Pemilik Gandel Group ini membayar NIS 95 juta untuk transaksi pembelian saham perusahaan yang dimiliki Kibbutz Gvat. Setelah Gandel masuk, Plastro yang memiliki omzet US$ 815 juta pun menjadi perusahaan publik yang diperdagangkan di bursa Tel Aviv.

Perusahaan yang bergerak pada pengadaan sumber daya air dan pupuk ini telah memiliki 100 kantor cabang di seluruh dunia. Setelah menggenggam separo kepemilikan Plastro, Gandel pun membuka lima anak perusahaan Plastro di Australia. Ia juga menjadikan negaranya sebagai kantor pusat Plastro, selain Brasil, Etiopia dan Turki.

Omzet Plastro pun terus bertambah dengan pembangunan pabrik pembuatan pipa plastik. Mereka juga mengembangkan beragam peralatan modern yang mempermudah proses irigasi ke sawah-sawah petani. Tak hanya itu, Gandel juga meningkatkan kualitas layanan dan terus berinovasi di perusahaan pengairan yang berdiri tahun 1966 ini.

Cara kerja Gandel yang senang dengan inovasi ini diterapkan juga di Plastro. Ia memastikan Plastro hanya menghasilkan produk dengan kualitas terbaik. Tak heran, saat itu, seluruh produk pertanian dari Plastro tersertifikat ISO dan sesuai dengan standar internasional. Plastro juga memiliki sebuah misi untuk terus menginovasi produk. Gandel yakin, melalui alat pertanian yang modern dan sistem irigasi yang baik, maka hasil pertanian akan lebih berkualitas. Plastro juga menyediakan solusi irigasi, dengan menawarkan jasa ahli konsultan dan agronomi. Pelanggan pun bisa mendapat masukan tentang desain irigasi yang optimal.

Salah satu kunci keberhasilan Gandel terjun dalam bisnis di Israel tak lepas dari kelihaiannya bergaul dengan kalangan pengusaha setempat. Ia menjalin hubungan yang baik dengan para pebisnis di negara yang mayoritas warganya beragama Yahudi. Maklum, pria berusia 73 tahun ini memang penganut agama Yahudi. Bahkan, Gandel dan istrinya, Pauline Gandel, memimpin organisasi komunitas di Yahudi Melbourne, Australia.

Tak heran, Gandel pun sangat disegani kalangan pengusaha Israel dan mempermudah langkahnya untuk melebarkan sayap bisnisnya di sana. Gandel bahkan mendapat gelar doktor filsafat atas tesisnya yang membahas soal bisnis dan peran perusahaan dalam mendukung aksi kemanusian di Australia dan Israel. (Mona Tobing/KONTAN). (BERSAMBUNG) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com