Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencairan Dana Perumahan Terhambat

Kompas.com - 31/03/2011, 09:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencairan dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan tahun 2011 bagi masyarakat berpenghasilan menengah bawah saat ini terhambat.

Hal itu karena pengenaan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) serta fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tahun 2011 yang belum cair. Bank penyalur FLPP kini masih mengandalkan sisa anggaran FLPP tahun lalu.

Kepala Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan Margustienny di Jakarta, Rabu (30/3), mengakui, anggaran FLPP tahun 2011 hingga kini belum dicairkan. Pihaknya untuk sementara masih mengandalkan sisa anggaran FLPP tahun 2010 sebesar Rp 1,5 triliun.

Tahun 2011, pemerintah menargetkan penyaluran FLPP untuk 210.000 unit rumah masyarakat berpenghasilan maksimum Rp 4,5 juta per bulan. Anggaran FLPP tahun ini direncanakan sebesar Rp 3,5 triliun. Pemerintah menetapkan harga rumah sejahtera tapak maksimum Rp 80 juta per unit, rumah susun maksimum Rp 144 juta per unit, harga rumah murah Rp 20 juta-Rp 25 juta per unit, dan rumah sangat murah Rp 5 juta-Rp 10 juta per unit.

Penyaluran FLPP sejauh ini baru dilakukan oleh Bank Tabungan Negara (BTN). Direktur Housing and Commercial Banking Bank BTN Purwadi mengemukakan, rendahnya penyaluran FLPP sampai Februari 2011 disebabkan adanya kendala ketentuan BPHTB. Kendala itu membuat notaris kesulitan membuat akta jual-beli sehingga akad kredit ikut terhambat.

Selain itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, luas rumah sejahtera tapak juga ditetapkan minimal 36 meter persegi. Meskipun demikian, Margustienny mengakui, masih banyak permintaan KPR dengan pola FLPP untuk rumah tapak yang berukuran di bawah 36 meter persegi.

Direktur Utama Bank BTN Iqbal Latanro membenarkan, sebagian pengajuan KPR rumah tapak yang dibiayai dengan pola FLPP masih berukuran luas kurang dari 36 meter persegi.

”Dalam praktiknya, masih ada pengajuan KPR dengan pola FLPP untuk rumah berukuran kurang dari 36 meter persegi. Mungkin ini karena masa transisi,” ujar Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Berita
Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

Ritel
PPK GBK Pertanyakan Alasan Pontjo Sutowo Minta Ganti Rugi Rp 28 Triliun

PPK GBK Pertanyakan Alasan Pontjo Sutowo Minta Ganti Rugi Rp 28 Triliun

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com