Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Wajib Bantu Pertahankan Lahan Lestari

Kompas.com - 25/03/2011, 12:00 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo berharap pengembang perumahan membantu dia mempertahankan lahan lestari seluas 1,7 hektar di Jateng.

“Lahan lestari 1,7 hektar di Jawa Tengah memberi kontribusi 16 persen bagi ketahanan pangan nasiona. Jadi kami harus mampu mempertahankan lahan lestari ini,” kata Bibit Waluyo dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) di Hotel Grand Candi, Semarang, Jumat (25/3/11) pagi.

Untuk itu, mantan Pangdam Jaya ini meminta Bupati dan Walikota, juga pengembang untuk tidak antuk angguk, asal setuju saja. “Membuat lahan lestari baru tidak semudah membangun perumahan. Jawa Tengah satu-satunya provinsi yang hanya punya dua warna hijau dan hijau muda dalam peta pangan nasional,” jelas Gubernur Jateng itu.

Bibit Waluyo prihatin pada kepala daerah tingkat II pasca otonomi daerah yang seenaknya memberi izin alih fungsi lahan subur untuk perumahan. “Bupati yang tidak mengerti RTRW, membiarkan lahan subur dirusak untum perumahan. Ini seperti terjadi di Kabupaten Kendal dan beberapa daerah lainnya,” ungkap Bibit.

Gubernur Jateng itu menegaskan mendukung program perumahan rakyat asal tidak menganggu lahan lestari di provinsi berpenduduk 33 juta orang itu.

“Baik Apersi maupun REI jangan antuk angguk dengan Bupati dan BPN. Saya tegaskan sekali lagi, tidak mendukung pembangunan yang melanggar tata ruang. Kalau lahan lestari habis, rakyat yang sengsara,” tandas Bibit lagi.

Ia juga mengkritik pembangunan perumahan di Kedungpane, yang menyebabkan pendangkalan waduk Jatibarang. Padahal waduk itu untuk mengendalikan banjir di Jawa Tengah. (KSP)
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pamekasan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pamekasan: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

    Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

    Berita
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

    Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

    Berita
    [POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

    [POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

    Berita
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

    Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

    Berita
    Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

    Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

    Berita
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

    Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

    Berita
    Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

    Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

    Berita
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com