Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KONSULTASI INVESTASISteven Eric Lazuardi
Sekilas tentang Steven The Steven Eric Lazuardi adalah konsultan Hokiplus. Lahir di Jambi, 2 Januari 1975, Steven mendalami ilmu china kuno dari nenek dan orangtuanya.Ia beberapa kali tampil di televisi swasta.

Prospek Properti Jawa Timur

Kompas.com - 14/03/2011, 16:14 WIB

oleh The Steven Eric Lazuardi

Meningkatnya harga – harga komoditi menyumbang inflasi menyebabkan kenaikan harga pangan. Terutama harga minyak yang terus meroket. Tanpa disadari, harga tanah di daerah pinggiran kota Surabaya juga mulai mahal.

Survei membuktikan daerah yang tadinya jarang mau dihuni dan hanya dipergunakan sebagai lahan pertanian atau sawah untuk menanam padi, sekarang telah banyak berubah menjadi kawasan industri. Lahan sawah pun menjadi berkurang, menjadi daerah industri kawasan pabrik.

Tanpa disadari oleh sebagian orang yang berinvestasi dalam memperoleh tanah properti yang mana kebanyakan menaruh konsentrasinya di Jakarta. Nilai tanah di Jakarta dan sekitarnya pun sudah mahal sekali. Padahal sektor properti didaerah luar Jakarta juga ikut berkembang pesat. Surabaya, kota terbesar setelah Jakarta dan kota-kota lainnya di Jawa Timur juga mendapatkan perhatian yang luar biasa dari sejumlah investor.

Seperti contohnya Sidoarjo dan sekitarnya. Perjalanan dari airport Juanda menuju ke Sidoarjo dan sekitarnya hanya ditempuh sekitar setengah jam. Sidoarjo terkenal dengan hasil tambak ikan dan udang, kuliner seperti kerupuk udang tersedia dengan berbagai macam merk. Juga karena disana terdapat lokasi Lumpur Lapindo, dengan posisi jalan menuju Pandaan sampai Malang. Membuat daerah ini cukup banyak yang tahu.

Hal yang membuat kesal adalah ketika melintasi Jalan Waru setelah keluar dari bandara. Dari Waru atau juga dikenal sebagai Aloha belok kiri dan seterusnya maka daerah Gedangan yang akan dilewati. Hampir setiap siang hari macet di jalan tersebut. Jalan macet karena banyaknya truk – truk besar yang melintasi jalan ini.

Dalam perjalanan sekitar Gedangan menuju Sidoarjo, terdapat banyak sekali baliho dan umbul–umbul properti yang mempromosikan real estate didaerah tersebut. Para developer pun mempromosikan real estate dengan berbagai sarana dan prasarana yang ada. Harga rumah bervariasi dengan berbagai fasilitas.

Setelah melewati jalan gedangan, maka tidak jauh dari sana terlihat Jalan Buduran. Dari persimpangan Pabrik Maspion lampu merah belok kiri terlihat jalan menuju lingkar timur. Akses jalan tersebut bisa tembus ke Sidoarjo. Sebagian daerah ini masih terlihat tanah rerumputan yang luas, juga ada tanah persawahan.

Komplek kawasan pergudangan dan kawasan lahan untuk pabrik laku keras didaerah ini, membuat harga tanah naik terus dan lahan menjadi semakin sempit. Sepanjang jalan lingkar timur juga terlihat adanya lahan tambak ikan. Prospek tanah daerah ini akan terus berkembang, karena daerah disekitar sini juga mulai terlihat banyak pemukiman penduduk dan real estate.

Kebutuhan akan lahan untuk memperluas kawasan pabrik besar dan komplek pergudangan, menyebabkan daerah tersebut makin dipadati penduduk. Tenaga kerja bertambah dan pemukiman makin ramai, daerah yang semula murah menjadi mahal. Investasi selagi murah adalah investasi yang terbaik. 2011 Happy Cuan 888. (***)

*) The Steven Eric Lazuardi, konsultan Hokiplus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com