Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eddy Santana: Ciputra Tak Menduga Potensi Palembang

Kompas.com - 11/02/2011, 16:20 WIB

KOMPAS.com - Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra dua kali meminta pengusaha properti Ciputra untuk membangun perumahan di Palembang, tapi Ciputra masih mengatakan pikir-pikir. Namun ketika Eddy meminta Grup Ciputra melalui menantunya, Budiarsa Sastrawinata, pengusaha pengembang terkemuka di Indonesia yang sudah berekspansi di Asia ini kemudian melihat kondisi Palembang.

Akhirnya Ciputra pun setuju berinvestasi di Kota Palembang. Tahun 2008, pengembang ini membangun kawasan baru di lahan seluas 200 hektar di daerah Alang Alang Lebar, yang jaraknya sekitar 12 km dari pusat kota.

Inilah babak baru dunia properti di Palembang, kota berpenduduk 1,7 juta jiwa.Jika seorang Ciputra saja berani membangun perumahan yang menyasar segmen menengah atas di Palembang, tentu ia melihat prospek bagus di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan ini.

Memang, ternyata respon pembeli sangat positif. “Ciputra tidak percaya rumah-rumahnya terjual habis, bahkan rumah yang harganya mencapai miliaran rupiah. Palembang punya potensi sangat besar. Jangan pernah remehkan Palembang,” cerita Wali Kota Palembang, Eddy Santana Putra dalam percakapan dengan Kompas.com di ruang kerjanya, Kamis (10/2/11).

Sektor properti memang berkembang pesat. Setelah Pekan Olahraga Nasional (PON) digelar di Palembang tahun 2004 silam, Palembang makin menggeliat. Dan menjelang SEA Games November 2011 mendatang, Kota Palembang makin dilirik investor, termasuk investor yang bergerak di bidang properti dan perhotelan.

Berikut ini wawancara Robert Adhi Kusumaputra dari Kompas.com dengan Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra seputar perkembangan kota, termasuk sektor properti di Kota Palembang di ruang kerjanya di Palembang.

Pembangunan di kota Palembang berkembang sangat pesat dalam enam tahun terakhir ini, termasuk sektor properti dan perhotelan. Bagaimana Anda melihat ini?
Benar, Kota Palembang berkembang pesat dalam enam tahun terakhir ini, berkembang di semua sektor. Ini dampak positif membaiknya perekonomian nasional.

Kota Palembang diuntungkan dengan booming hasil sumber daya alam di daerah sekitar Palembang, mulai dari minyak, gas, batubara, perkebunan sawit, sampai karet. Kualitas karet nya pun nomor satu. Harga naik, masyarakat ikut menikmatinya.

Pemicu berkembang pesatnya kota ini adalah penyelenggaraan PON di Palembang tahun 2004. Bandara baru dibangun, hotel-hotel dan restoran baru dibuka. Demikian halnya pusat-pusat perbelanjaan baru beroperasi.

Saat ini muncul tren Palembang makin ramai pada akhir pekan dan hari libur nasional. Seperti halnya Bandung, yang selalu ramai pada akhir pekan. Selain masyarakat Palembang yang memenuhi mal dan restoran, masyarakat yang tinggal di daerah sekitar Palembang juga menikmati liburan di kota ini.

Mal apa saja yang kini dibuka di Palembang?
Di Palembang kini terdapat Palembang Square, Palembang Indah Mall, Palembang Trade Center, dan International Plaza. Untuk sementara jumlah mal masih cukup. Namun tahun 2012, dibutuhkan mal baru di Seberang Ulu.

Properti apa yang sedang dibangun saat ini?
Kami sedang membangun gedung untuk pameran di lahan seluas satu hektar di Jakabaring. Sampai Februari 2011 ini, sudah selesai 70 persen, dan diperkirakan selesai bulan Juli tahun ini. Kapasitasnya bisa sampai 5.000 orang. Dengan adanya gedung ini, Palembang mampu menjadi tuan rumah kegiatan internasional yang melibatkan ribuan peserta.

Bagaimana dengan pembangunan perumahan di Palembang?
Saya sudah mengajak Pak Ciputra dua kali agar mau masuk ke Palembang. Tahun 2008 saya undang lagi. Menantu Pak Ciputra, Budiarsa datang ke Palembang. Ia kaget melihat perkembangan kota yang sangat pesat.

Tahun 2008 mereka resmi masuk ke Palembang. Pak Ciputra kaget melihat rumah-rumah yang dijual laris manis. Perkembangan Citra Grand City di Palembang sungguh tak diduganya. Rupanya beliau underestimated dengan Palembang. Tapi setelah rumah seharga Rp 2,9 miliar yang mereka bangun, tetap ada yang beli, barulah Ciputra percaya pada potensi Palembang.

Akhirnya Pak Ciputra bilang pada saya, mereka mencari lahan seluas 1.000 hektar karena Ciputra mau membangun kota baru di Palembang. Namun mencari lahan 1.000 ha tidak terpotong-potong, sudah sulit, kecuali bergabung dengan kabupaten lain yang berbatasan dengan kota ini.

Saat ini Ciputra sedang membangun waterpark di lokasi Citra Grand City di Alang Alang Lebar. Mereka juga membangun kawasan komersial, sekolah, dan rumah sakit. Dampak kehadiran Ciputra di Palembang sangat bagus. Banyak investor lainnya yang kemudian datang ke Palembang.

Bagaimana dengan perkembangan perhotelan di Palembang?
Palembang makin dilirik investor. Saat ini sedang dibangun Hotel Aston di Jalan Basuki Rahmat. Demikian pula Swiss Belhotel di kawasan GOR. Hotel yang sudah baru dibangun adalah Grand Zuri, hotel bintang tiga di Jalan Rajawali. Hotel Horison, Novotel, dan Aryaduta.

Hotel Marriott sudah mendekati kami. Demikian halnya Hotel Santika. Investor menginginkan membangun di tepi Sungai Musi. Kami masih membenahi tepian Sungai Musi agar menjadi lebih menarik.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com