Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Cinere-Jagorawi Seksi I Beroperasi Pertengahan 2011

Kompas.com - 24/01/2011, 11:42 WIB

Jalan tol ini akan mengurangi kemacetan di Kota Depok. Selama ini kendaraan dari Jakarta yang akan Depok, lebih banyak datang lewat Lenteng Agung, kampus UI ke Margonda. Jika Seksi I ini rampung, pengguna jalan dapat menggunakan jalan tol Jagorawi, lalu ke jalan tol Cijago Seksi I yang menembus ke Jalan Raya Bogor – Cimanggis.

Dampak jalan tol ini bagi perkembangan kota Depok?
Nilai properti perumahan Pesona Khayangan di Margonda meningkat. Juga nilai rumah di berbagai perumahan di dekat jalan tol. Di Cinere, grup Megapolitan makin mengembangkan bisnis propertinya.

Menurut Pak Walikota Depok Nurmahmudi Ismail, jumlah perusahaan properti yang mengajukan izin ke Pemkot Depok naik delapan kali lipat dibandingkan sebelum jalan tol dibangun.

Ini bukti betapa pembangunan jalan tol menaikkan nilai properti dan membuat bisnis properti semakin semarak. Baik Walikota Depok sebagai otoritas lokal maupun BPJT dan Departemen Pekerjaan Umum mendukung proyek jalan tol ini.

Apa kendala yang dihadapi dalam membangun jalan tol ini?
Kendala utama adalah pembebasan tanah yang kompleks dan rumit. Kami berharap kendala dalam pembebasan tanah dapat diatasi setelah RUU soal Tanah disahkan DPR. Kalau sudah disahkan, mudah-mudahan pembebasan tanah bukan persoalan utama lagi bagi investor jalan tol. Pemerintah yang akan mengambil alih pembebasan tanah, bukan investor lagi.

Dalam pembangunan jalan tol ini, kami membangun hubungan dengan baik dengan TPT Departemen PU dan P2T serta denganb masyarakat.

Ada rencana mengembangkan properti di sekitar jalan tol?
Sejauh ini belum ada rencana mengembangkan properti di sepanjang jalur tol ini. Tapi mungkin di masa depan, kami pikirkan properti apa yang layak dikembangkan.

Berapa investasi jalan tol Cinere-Jagorawi ini?
Nilai investasi total pada tahun 2006 adalah Rp 1,9 triliun. Namun pada tahun 2010, nilai investasi membengkak menjadi Rp 3 triliun. Investasi terbesar memang untuk tanah. Dari jumlah itu, 70 persen merupakan pinjaman, sedangkan 30 persen merupakan modal TLKJ sendiri.

Investasi konstruksi untuk Seksi I sepanjang 3,55 kilometer sekitar Rp 255 miliar. Kalau digabungkan dengan nilai tanah, investasi total Seksi I ini mencapai Rp 600 miliar.

Saham TLKJ sebagian besar dimiliki PT Transindo Karya Investama (78 persen), sisanya Waskita (18 persen), Jalantol Lingkar Jakarta atau JLJ (3 persen), dan Kopnatel (0,5 persen).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com