Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Rumah Sederhana Bakal Melesat

Kompas.com - 14/01/2011, 14:52 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com  DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Tengah optimistis penjualan rumah, terutama tipe sederhana, pada 2011 bakal melesat menyusul kebijakan pemberian subsidi bunga yang lebih menguntungkan konsumen.

Ketua REI Jateng Sudjadi ketika dihubungi di Semarang, Jumat (14/1/2011), mengatakan, kebijakan pemerintah mengucurkan subsidi bunga dengan sistem flat (datar) 8,5 persen per tahun hingga masa pinjaman 15 tahun bakal mendorong daya beli masyarakat menengah ke bawah. Apalagi, katanya, beban uang muka yang ditanggung konsumen relatif terjangkau, sekitar 10 persen dari harga jual.

Dari sisi pengembang, ujarnya, pemerintah menetapkan batasan harga rumah tapak sederhana (RTS)—dulu rumah sehat sederhana (RSS) hingga Rp 90 juta per unit. Sebelumnya, pemerintah hanya memberikan subsidi dengan masa angsuran terbatas dan harga rumah subsidi maksimal hanya Rp 55 juta per unit.

"Peraturan Menteri Perumahan Nomor 11, 12, dan 13 Tahun 2010 menjadikan beban bunga konsumen lebih rendah. Pengembang juga lebih leluasa membangun perumahan dengan adanya penyesuaian batasan harga baru RTS," katanya.

Menurut Sudjadi, beban yang dipikul konsumen RTS memang jauh lebih ringan karena suku bunga komersial perbankan saat ini 13-14 persen per tahun sehingga ada selisih beban bunga 4-5 persen per tahun. Nilai rupiah dari selisih itu, katanya, sangat signifikan bila dihitung akumulasi masa kredit hingga 15 tahun.

Perubahan kebijakan yang memberikan keleluasaan bagi pengembang dan kemudahan bagi konsumen itulah yang menyebabkan REI Jateng pada 2011 berani mematok produksi 25 persen lebih tinggi dibandingkan dengan target 2010.

Pada 2010 REI Jateng menargetkan produksi 8.000 unit. Namun, menurut dia, karena masih terbentur patokan harga RSS yang maksimal hanya Rp 55 juta, pihaknya tidak bisa memenuhi rencana produksi.

Tahun lalu jumlah rumah yang bisa diproduksi pengembang yang tergabung dalam REI hanya sekitar 6.000 unit, termasuk rumah menengah dan atas.

Sudjadi optimistis anggota REI Jateng pada 2011 bisa mewujudkan rencana produksi hingga 10.000 unit dengan komposisi sekitar 8.000 unit RTS dan 2.000 rumah menengah atas tanpa subsidi.

Ia mengatakan, pangsa pasar RTS memang sangat besar, tetapi rumah tipe menengah dan besar juga masih prospektif. Perubahan istilah RSS menjadi RTS untuk menekankan adanya perbedaan antara rumah susun dan rumah yang berdiri di atas lahan atau tapak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com