Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol JORR 2 Tarumajaya-Cibitung-Setu Bakal Hidupkan Bekasi

Kompas.com - 01/12/2010, 11:02 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, merancang peraturan daerah terkait rencana detail tata ruang kota wilayah pengembangan zona utara di wilayah setempat.

"Kegiatan itu bertujuan untuk mempublikasikan kepada masyarakat tentang rencana pemanfaatan ruang di wilayah utara terkait penataan Kawasan Pelabuhan Laut Internasional (PLI) yang meliputi Kecamatan Muaragembong, Babelan, Tarumajaya, dan Tambun Utara agar tidak terjadi penyalahgunaan pemanfaatan lahan," ujar Kepala Bidang Tata Ruang Kabupaten Bekasi Erwin Zulkarnaen di Gedung Sport Center, Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi, Selasa.

Menurut dia, dalam Raperda tersebut dibahas tentang rencana pemanfaatan ruang yang mendukung keberadaan PLI seperti kebutuhan fasilitas sosial, hutan lindung, industri berat, kawasan pertambangan strategis, pelabuhan kargo, pergudangan, terminal, dan pariwisata.

"Secara umum, wilayah pengembangan zona utara terbagi menjadi dua kategori yakni 24,74 persen untuk kawasan lindung pelestarian alam dan 75,26 persen untuk kawasan budidaya pertanian, pertambangan, industri, permukiman, dan komersial," katanya.

Dikatakan Erwin, wilayah pengembangan zona utara dibagi menjadi empat bagian dengan unit kecamatan yang diberi pusat pelayanan dan memiliki fungsi utama. 

"Kecamatan Muaragembong seluas 14.000 hektare yang saat ini didominasi lahan perairan memiliki fungsi pemanfaatan lahan sebagai kawasan lindung dan penyangga, perumahan kepadatan rendah, permukiman nelayan, pendidikan skala lokal, kawasan budidaya pertanian, budidaya perikanan, dan kawasan pariwisata," katanya.

Sementara Kecamatan Babelan, kata dia, memiliki fungsi utama sebagai industri dan pergudangan, pelabuhan bongkar muat barang, dan pelabuhan standar yang berdiri di atas sungai.  Kecamatan Tarumajaya memiliki fungsi utama sebagai lokalisasi industri, pusat pembangkit listrik, dan pelabuhan bongkar muat.

Sedangkan lahan di Kecamatan Tambun Utara akan memiliki fungsi sebagai permukiman berskala sedang dan tinggi, pendidikan, dan kesehatan berskala lokal. Masing-masing di Desa Sriamur, Srimukti, Setiamekar, Satria Jaya, Karangsatria, Srijaya, dan Jejalen Jaya.

Menurut Erwin, pihaknya tengah merampungkan sistem jaringan pergerakan transportasi darat guna mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan setempat yang meliputi pembangunan sejumlah jalan tol.  Masing-masing Tol Lingkar Luar Jakarta II Karang Tanjung dan Lingkar Luar II Tarumajaya-Cibitung-Setu.

"Serta pembangunan jalan Lingkar Utara, dan ’interchange’ tol di Desa Pantai Makmur dan Srijaya. Sementara, pembangunan jalan Kolektor Primer meliputi Lingkar Pantai Muaragembong, Babelan-Muaragembong, Tambun Utara-Tambelang, Samudrajaya-Huripjaya, Sriamur-Babelan Kota," katanya.

Dikatakan Erwin, ketentuan tersebut akan diajukan kepada DPRD setempat guna disahkan menjadi Perda dengan tujuan meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai, meningkatkan pelayanan terhadap fasilitas yang bersifat publik, menjaga kesinambungan kehidupan masyarakat, dan mendorong pengembangan ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com