Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Rute Jalan Layang Itu

Kompas.com - 25/11/2010, 18:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam dua tahun mendatang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun dua jalan layang non-tol yang berpotensi menimbulkan kemacetan di sepanjang jalur tersebut.

Kepala Bidang Jembatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Novizal, Kamis (25/11/2010) siang, mengatakan, masing-masing jalan layang itu terdiri dari dua jalur dengan dua arah. Setiap jalur memiliki lebar 8,75 meter dan terdiri dari dua lajur.

Untuk jalan layang Pangeran Antasari-Blok M, DPU DKI membedakan jalan masuk dan jalan keluar untuk kedua ruas. Dari arah selatan ke utara, kendaraan bisa naik melalui depan Pasar Inpres Cipete menuju Jalan Brawijaya, lanjut ke Jalan Prapanca, dan turun di depan kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

"Kenapa jalannya turun, karena banyak kendaraan yang ingin belok ke Jalan Wijaya I. Kalau mau terus ke Blok M, nanti masuk ke underpass," jelas Novizal. Underpass (terowongan) sepanjang 314 meter itu akan memotong Jalan Trunojoyo.

Dari arah utara ke selatan, kendaraan bisa masuk melalui Jalan Sultan Iskandarsyah (satu jalur) atau Jalan Wijaya I hingga turun di Pasar Cipete.

Adapun untuk jalur Kampung Melayu-Tanah Abang, jalan layang mulai naik dari Jalan Cassablanca depan pemakaman Menteng Pulo melalui Jalan Dr Satrio, lalu turun di Jalan KH Mas Mansyur. Demikian pula rute sebaliknya, dari Jalan KH Mas Mansyur dan turun di Jalan Cassablanca.

Novizal mengatakan, dalam pembangunannya, jalan layang Kampung Melayu-Tanah Abang akan dilengkapi dengan sumur resapan bawah tanah di sepanjang jalur tersebut. Sumur resapan ini digunakan untuk menampung air hujan yang masuk ke saluran air di sepanjang jalan di bawah jalan layang.

"Sumur ini dapat menampung air selama dua jam hujan deras. Kalau lebih dari dua jam, barulah air disalurkan ke saluran drainase," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Berita
[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com