JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) sedang mencari dana untuk mengakuisisi tiga buah pusat perdagangan atau trade center. Saat ini, perusahaan properti ini sedang mengevaluasi dua opsi pendanaannya, yakni antara penerbitan saham baru (rights issue) atau emisi obligasi. "Tapi kami lebih cenderung memilih rights issue," kata Rosihan Saad, Sekretaris Perusahaan GPRA, Senin (23/8).
Menurut Rosihan, Gapuraprima sedang dalam pembicaraan dengan beberapa pihak untuk menentukan opsi yang akan mereka ambil. "Kami masih menjajaki dengan beberapa pihak, yaitu Henan Putihrai, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas. Hasilnya nanti tergantung mereka," katanya.
Rosihan mengakui, sebetulnya kondisi pasar saat ini tidaklah terlalu bagus untuk menggelar rights issue. Namun, Gapuraprima memastikan tetap melakukan aksi tersebut tahun ini. Pasalnya, pengembang ini membutuhkan dana untuk mengakuisisi Bekasi Trade Center, Bandung Trade Center dan Jatinangor Trade Center. Gapuraprima akan mengambil alih ketiga pusat perdagangan yang berada di Jawa Barat tersebut, tahun ini juga.
Gapuraprima menargetkan hasil rights issue sebesar Rp 700 miliar. Rosihan menyebutkan, rencananya aksi ini akan digelar Oktober mendatang.
Selain akuisisi, tahun ini Gapuraprima berencana mengembangkan sejumlah proyek baru, yakni pembangunan apartemen low rise di Kebayoran, Jakarta Selatan, serta pembangunan hotel dan apartemen di Kuta, Bali.
Rosihan menuturkan, tahun ini Gapuraprima sedang menuntaskan perizinan untuk membangun sejumlah apartemen low rise di Jakarta. "Ada beberapa titik, dan sedang dalam proses perijinan di Pemda DKI," ujarnya. Kabarnya, izin tersebut akan terbit usai Lebaran.
Rosihan juga mengklaim, masyarakat menyambut baik sejumlah proyek baru Gapuraprima. "Perumahan Bukit Cimanggu City di Bogor, setiap bulannya memberikan pemasukan lebih dari Rp 10 miliar," kata Rosihan.
Selain Cimanggu, Gapuraprima tengah mengembangkan kawasan perumahan di Metro Cilegon dan Taman Raya Cilegon di Cilegon Banten, Taman Raya Citayam di Citayam, Depok, Jawa Barat, dan Anyer Palazzo di Anyer, Banten. Di Bogor, GPRA memiliki lahan seluas 140 hektare dan Cilegon seluas 100 hektare.
Pada penutupan bursa kemarin (23/8), harga saham GPRA naik 1,85% menjadi Rp 110 per saham. (Anita Suci Perwitasari/KONTAN)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.