Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasilitas Bandara Supadio Tertinggal Jauh

Kompas.com - 29/07/2010, 16:21 WIB

KUBU RAYA, KOMPAS.com  - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Barat menilai fasilitas bandar udara internasional Supadio Pontianak masih tertinggal dibanding bandara internasional lainnya di Indonesia yang ditunjukkan dengan fasilitas ruang tunggu dan kedatangan yang kecil. 

"Melihat kondisi bandara Supadio yang sangat memprihatinkan itu, jelas membuat kita sangat miris. Dalam hal ini, kita menuntut keadilan dari pemerintah pusat, agar lebih memperhatikan bandara kebanggaan masyarakat Kalbar itu," kata Ketua Komisi C DPRD Kalbar, Andi Aswad di Pontianak, Kamis.

Menurutnya, predikat bandara internasional yang disandang oleh Bandara Supadio mesti dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas bandara. Terlebih lagi bandara Supadio menjadi atau tempat persinggahan pesawat dengan skala internasional.

Bandara Supadio Pontianak yang berada di Kubu Raya merupakan bandara terbesar di Kalbar yang melayani sekitar 1.200 hingga 1.700 penumpang setiap hari ke dan dari berbagai rute. 

"Bandara itu memberikan peran besar bagi masyarakat Kalbar, untuk itu sudah seharusnya jika ada kekurangan, diharapkan dapat ditingkatkan demi kenyamanan para pengguna jasa bandara tersebut," tambah Andi.

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Harian General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Pontianak, Heri Suherman mengatakan saat ini sebagai bandara internasional, Supadio memang telah memiliki fasilitas pendukung sesuai dengan besarnya. Namun diakuinya kelasnya masih tertinggal dibanding bandara internasional lainnya. 

"Saat ini kita memiliki dua rute penerbangan internasional milik Batavia ke Kuching dan Singapura. Dengan adanya rencana pengembangan terminal bandara Supadio ini, jelas akan mengubah wajah bandara ini. Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar, sehingga kesan bandara internasional yang sudah terbangun di Supadio bisa lebih baik," kata Heri.

Sejauh ini, PT Angkasa Pura II cabang Pontianak sudah berupaya untuk terus memperbaiki layanan terhadap pengguna jasa Bandara Supadio. Tidak hanya melakukan evaluasi bersama pihak terkait lainnya, tetapi juga melakukan beberapa terobosan baru untuk meningkatkan kualitas bandara.

Pembangunan "runway" atau landasan terbang baru juga sudah berjalan. Dengan adanya perluasan ini tentu setelah selesai, pesawat berbadan lebar bisa mendarat di Supadio. 

"Ini tentunya juga akan sangat berpengaruh terhadap percepatan pembangunan di Kalbar, mengingat prospek ekonomi akan meningkat dengan drastis dengan semakin banyaknya perputaran ekonomi masyarakat dan masuknya investor di bandara Supadio," kata Heri lagi.

Kepala Dinas Pelayanan Lalu Lintas PT Angkasa Pura (AP) II Cabang Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani Alkadrie mengatakan sebagai bandara internasional ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh bandara tersebut. Di antaranya, dari risi udara (Air Side). Untuk bandara kelas internasional, umumnya landasan pacu dibuat dengan konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 30 meter. 

"Pesawat yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules, dan pesawat berbadan besar lainnya. Pada bandara international terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas. Pada fasilitas Apron harus dekat dengan bangunan terminal, sedangkan taxiway menghubungkan apron dan landasan pendaratan. Konstruksi apron umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari pesawat," jelasnya.

Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar. Karena dalam bandara sering terjadi kecelakaan, maka disediakan unit penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan pemadan kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran, dan ambulans. Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.

Pada sisi darat (Land Side), perminal bandara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat counter check-in, (Custom - Immigration - Quarantine atau Bea Cukai - Imigrasi - Karantina). 

"Untuk bandara internasional, dan ruang tunggu serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Di bandara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui belalai. Di bandara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga yang bisa dipindah-pindah. Dan jika kita melihat fasilitas yang ada di Bandara Supadio jelas masih belum memadai," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com