Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Permukiman di Simpul-Simpul Transportasi!

Kompas.com - 29/07/2010, 15:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan permukiman di simpul-simpul utama perhubungan di Jakarta akan menyebabkan masyarakat lebih mudah untuk mengakses sistem transportasi umum terdekat. Kemudahan akses tersebut akan membuat masyarakat dapat beralih menggunakan kendaraan umum.

"Bangun hunian campuran di daerah-daerah simpul utama perhubungan Jakarta. Tata guna tanah di simpul-simpul utama Jakarta seperti Kalideres, Pulogadung, Harmoni, Blok-M, Pasar Minggu, perlu untuk ditata ulang dengan menampung permukiman multi-strata dan guna lahan campuran," ucap Jehansyah Siregar, ahli perumahan permukiman dan transportasi, dalam diskusi tim visi Indonesia 2033 mengenai Menata Pemukiman Dan Membangun Perumahan untuk Keluar dari Ancaman Kemacetan Total di Jakarta, Kamis (29/7/2010) di Jakarta.

Menurutnya, jika pembangunan superblok berpotensi menimbulkan kemacetan, maka penataan fungsi campuran di simpul-simpul perhubungan akan dapat mengurangi kemacetan secara signifikan. Pasar tradisional maupun supermall, stasiun, terminal, rumah sakit, dan berbagai fasilitas sosial ekonomi dari multi srata ekonomi masyarakat, perlu disediakan di wilayah-wilayah simpul tersebut.

"Selain apartemen mewah dalam jumlah terbatas, blok-blok hunian berkepadatan tinggi seperti rumah susun sederhana terutama dengan sistem sewa, sangat perlu untuk dibangun. Bangun dalam radius hingga satu kilometer, hingga tidak usah jauh-jauh," tuturnya.

Ditambahkannya, pengendalian guna lahan dan guna bangunan dalam radius tertentu di wilayah simpul tersebut harus dilakukan dengan sangat ketat dan terencana dengan baik. "Sama seperti di Jepang. Dalam radius kira-kira satu kilometer dari stasiun, ada 300 blok apartemen 12 lantai. Itu agar masyarakat lebih mudah akses perhubungannya ke stasiun. Dan banyak yang berjalan kaki ke stasiun," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau