Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BANDUNG, MAGNET "ABADI" BISNIS HOTEL

Kompas.com - 17/04/2010, 15:48 WIB

Oleh Dwi Bayu Radius

Kota Bandung masih dianggap sebagai primadona di kalangan investor hotel. Buktinya, pembangunan hotel tetap marak. Tak heran, jumlah kamar hotel di Bandung dalam kurang dari lima tahun terakhir, hingga pengujung 2010, diperkirakan naik hingga hampir 50 persen.

Pada 2006 terdapat kurang dari 200 hotel di Bandung. Sekarang, jumlah itu menjadi 265 hotel. Itu belum termasuk 22 hotel yang kini sedang dibangun sehingga jumlah hotel pada akhir tahun nanti akan menjadi 287 hotel.

Tak dapat dimungkiri, bertambahnya hotel dipicu Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi). Sejak Purbaleunyi dibuka tahun 2005, jumlah wisatawan yang berlibur ke Bandung melonjak dari 1,92 juta orang pada 2005 menjadi 3,09 juta orang pada 2009.

"Hotel-hotel baru terus bermunculan di Bandung. Memang, Bandung masih menjadi magnet untuk bisnis hotel," ujar Direktur PT Savoy Homann Budi Sasongko.

Ia mengatakan, tingkat okupansi Hotel Savoy Homann saat ini sekitar 75 persen. Angka itu tergolong bagus karena melampaui target sebesar 68 persen. Okupansi saat ini juga naik dibandingkan rata-rata 2009 sebesar 72 persen.

Hotel Savoy Homann terdiri atas 185 kamar dengan tarif mulai Rp 900.000 untuk kamar deluxe. Okupansi di kisaran 70 persen, yang berpotensi naik lagi, melukiskan betapa pasar tamu hotel di Kota Kembang kondusif. "Sebenarnya, diam saja pun saya yakin target tercapai. Tapi, saya tak mau berpangku tangan karena potensi kunjungan tamu besar," katanya.

Sebaiknya minimal 60 persen

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Jawa Barat Herman Muchtar menjelaskan, okupansi hotel berbintang, terutama yang termasuk jaringan perusahaan internasional, memang sudah baik, sekitar 75 persen. Namun, sesuai pengamatan Kompas, tidak demikian halnya dengan kondisi hotel nonbintang.

Jumlah kamar hotel hingga akhir 2010 akan bertambah menjadi sekitar 13.750 unit. Meski kamar terus bertambah, tingkat okupansi rata-rata hotel di Bandung saat ini sekitar 60 persen. Padahal, jumlah itu merupakan batas minimal okupansi yang dianggap baik.

"Kalau hanya 40 persen, hotel bisa kolaps. Okupansi 50 persen, hotel jatuh bangun. Kalau bisa jangan kurang dari 60 persen," ujarnya. Tingkat okupansi hotel di Jabar lebih memprihatinkan, sekitar 43 persen. Herman mengatakan, Pemerintah Kota Bandung perlu segera menyurvei kebutuhan riil kamar, seiring terus bertambahnya hotel di Bandung.

Investor hanya melihat wisatawan yang masih terus berduyun-duyun datang ke Bandung sebagai peluang membangun hotel. "Beberapa pengusaha tekstil, misalnya, ada yang mulai membangun hotel. Sebenarnya sudah tak begitu prospektif, tapi mereka melihat Bandung masih ramai," kata Herman.

Menurut Marketing Communication Manager Padma Hotel Bandung Arief Kadaryono, persaingan hotel di Bandung dari tahun ke tahun semakin ketat. Pertumbuhan kamar hotel yang begitu pesat sebenarnya sudah tidak seimbang dengan tingkat kunjungan wisatawan.

"Tidak hanya hotel, sejumlah apartemen pun saat ini sudah menyediakan unit untuk digunakan secara harian," kata Arief. Paling sedikit, sebanyak lima apartemen di Bandung menyewakan kamar dengan sistem ala hotel.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bandung Priana Wirasaputra menuturkan, jumlah hotel berbintang saat ini 80 unit. Jumlah itu terdiri atas bintang satu sebanyak 8 hotel, bintang dua (16 hotel), bintang tiga (30 hotel), bintang empat (20 hotel), dan bintang lima (6 hotel).

Priana mengakui, jumlah hotel di Bandung akan terus bertambah. Lokasi-lokasi hotel baru yang rencananya dibuka tahun 2010, misalnya di Jalan Kebonjati, Jalan Kopo, Jalan Peta, dan Jalan Cihampelas. Bila hotel-hotel baru sudah dibuka, terdapat 2.187 kamar baru.

Okupansi hotel diupayakan lebih baik dengan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bandung. Pada 2010, menurut Priana, jumlah wisatawan ditargetkan sekitar 3,25 juta orang atau meningkat 5 persen dibandingkan 2009.

Pihak hotel diharapkan tak hanya bergantung kepada Pemkot Bandung dalam berpromosi untuk meningkatkan kunjungan tamu. "Pengelola hotel juga harus mempromosikan tempatnya masing-masing. Kita harus berusaha bersama-sama," ujar Priana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com