Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesepeda Bandung Terhambat Jalan Sempit

Kompas.com - 17/04/2010, 12:55 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Ahli transportasi lingkungan ITB Ofyar Z Tamin mengatakan, saat ini para pesepeda di Kota Bandung masih terhambat kondisi jalan yang ada di kota itu yang kebanyakan sempit.

"Ruas jalan sempit, jaraknya relatif pendek, jumlah penggunanya sangat tinggi, terutama kendaraan bermotor. Makanya selalu macet. Itulah gambaran mayoritas kondisi jalan di Kota Bandung," katanya Ofyar Z Tamin, saat diskusi mengenai kondisi jalur bersepeda, di Bandung,  Sabtu.

Menurut Ofyar jaringan jalan Kota Bandung hanya 3-4 persen dari luas kota itu, jauh dari ideal untuk sebuah kota yang seharunya mencapai 10-30 persen.

Dia mengatakan, jaringan jalan di Kota Bandung menjadi semakin kecil karena digunakan sebagai lahan parkir dan tempat pedagang kaki lima.

"Tidak mungkin pemerintah melebarkan jalan. Selain tidak ada lahan lagi, dananya pun tidak ada. Jalan yang bolong saja banyak yang belum ditambal," kata Ofyar.

Selain terhambat kondisi jalan, menurut dia, kegiatan bersepeda di Kota Bandung juga terhambat oleh persepsi negatif masyarakat tentang transportasi sepeda.

"Masyarakat menganggap bersepeda itu mahal, karena harus membeli sepeda dulu seharga Rp2 juta hingga Rp5 juta. Selain itu bersepeda tidak aman, tingkat kecelakaan di jalan raya kan tinggi. Dan yang paling krusial adalah lajur khusus sepeda belum ada," kata Ofyar.

Menurut dia,  saat ini yang perlu dilakukan pemerintah dan para pesepeda adalah merangsang pengguna kendaraan bermotor, khususnya kendaraan pribadi, untuk mau pindah menjadi pengguna sepeda.

Solusi nyata yang bisa dilakukan Pemkot Bandung, kata dia, adalah dengan mengurangi lahan parkir di ruas jalan dan menaikkan tarif parkir kendaraan pribadi.

"Pemerintah juga sebaiknya segera merealisasikan pembangunan jalur khusus sepeda di jalan-jalan yang sering dilalui pesepeda di Kota Bandung. Pemerintah juga bisa mengolaborasikan kebijakan penggunaan angkutan umum dan sepeda," katanya. (Sumber: Antara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Berita
Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

Ritel
PPK GBK Pertanyakan Alasan Pontjo Sutowo Minta Ganti Rugi Rp 28 Triliun

PPK GBK Pertanyakan Alasan Pontjo Sutowo Minta Ganti Rugi Rp 28 Triliun

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com