Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Architecting, Proses Berpikir yang Menyimpang

Kompas.com - 27/03/2010, 13:30 WIB

oleh Erwin H Hawawinata 

Beberapa hari yang lalu, saya sempat bertemu dengan seorang sahabat serumpun dari "negeri seberang" yang berkecimpung dalam proses manajemen suatu proyek. Kami memang sedang merencanakan suatu proyek.  Kami berdiskusi dan berdebat,sampai pada akhirnya menemukan suatu solusi.

Pada proses diskusi dan perdebatan tersebut,ada satu hal yang saya lihat sebagai nilai positif dan nilai negatif dari pemikiran sahabat saya tadi.

Nilai positifnya adalah dia selalu memikirkan segala sesuatu di awal untuk rencana kerja ke depan, dan selalu mengulang teknik-teknik dan konsep yang pernah dilakukan sebelumnya.

Nilai negatifnya adalah dia selalu risau dan pola berpikir yang cenderung ingin selalu "aman" sehingga proses kreatifitas sering kali terhambat.

Saya kembali berpikir, apakah "bermimpi" merupakan angan-angan yang tidak dapat diwujudkan?

Kembali saya tertawa dalam hati,karena saya tipe orang yang sangat senang "bermimpi",sedangkan sahabat saya ini selalu berpikir bahwa mimpi itu hanya "bunga" pada saat tidur.

Ada kesinambungan dan keseimbangan yang romantis sebenarnya. Benar! Keseimbangan, itu mungkin kata yang tepat

Berpikir sistematis, untuk mewujudkan suatu "mimpi" adalah proses yang sangat dibutuhkan dalam rencana perwujudan.

Sedangkan "mimpi" itu sendiri merupakan "ice breaker" terhadap segala macam perulangan ide yang ada.

Saya teringat kembali, sewaktu pada semester awal kuliah ,untuk menjadi seorang "arsitek". Membuat "corat-coret"pada selembar kertas sketsa,sekedar mencari ide atau hanya sekedar "mengotori" kertas putih.  Syukur-syukur ada suatu bentuk yang tercipta dari proses corat-coret yang tidak sengaja.

Menjadi suatu maha karya, entah hal tersebut bisa diwujudkan atau tidak, tetapi memang dibutuhkan "kesadaran" ilmu lain untuk menjadikan suatu ide menjadi kenyataan.

Mungkin kita pernah membaca suatu buku " The Magic of Thinking Big" karya David J. Schwartz, bahwa kekuatan pikiran, kekuatan cita-cita, akan mewujudkan sesuatu bahkan yang mustahil sekalipun. Buku ini sekarang banyak sekali digunakan sebagai "buku suci" untuk para anggota MLM (multi level marketing) atau para motivator andal dunia.

"The Magic of Thinking Big" inilah yang saya maksudkan dengan "The Architecting" dalam dunia arsitektur.  Kemampuan berkreasi dan mengembangkan suatu ide -ide segar untuk menciptakan sesuatu yang bahkan "mustahil" untuk diwujudkan, dan hambatan -hambatan yang muncul, justru akan membuat kita semakin andal karena akan menemukan solusi yang selama ini selalu tidak pernah dijumpai.

Mungkin kita sempat tercengang dengan The Palm Jumeirah di Dubai, UEA, bagaimana cita-cita besar mereka menciptakan daerah reklamasi yang menjadi suatu "trend setter"baru untuk kawasan hunian.

Ada lagi contoh lain seperti arsitek dunia, IM. Pei mewujudkan "The Louvre Pyramid" nya pada Louvre Palace, Paris.

Kita lihat dari contoh-contoh di atas, bagaimana terjadinya suatu proses penciptaan "perkawinan" yang manis antara berbagai macam ilmu untuk mewujudkan sesuatu yang "wild " dan bahkan belom pernah dipikirkan sebelumnya.

Proses penciptaan adalah suatu proses maha karya sebesar cita-cita besar penciptanya. Jangan takut untuk bermimpi, semakin besar mimpi kita,akan mendekatkan kita pada suatu hasil "maha karya".

Be Divergent! Selamat berkreasi arsitek Indonesia.....


Erwin Hawawinata
Chief Design Officer @ hawawinata n associates

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com