Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untung Rugi Perumahan Skala Mini

Kompas.com - 27/08/2009, 09:41 WIB

KOMPAS.com - Eksklusivitas bisa menjadi pisau dengan dua sisi tajam. Bisa positif, bisa pula negatif. Bila sebuah lingkungan terlalu eksklusif, sudah pasti ia akan terisolasi dari lingkungan sekitar. 

Dalam konteks hunian, isolasi ini bisa berwujud macam-macam mulai dari gangguan, penolakan, ancaman, sampai dengan ketidakpedulian warga sekitar terhadap penghuni "perumahan". 

Dalam sebuah kasus, ketika warga sebuah perumahan kecil ada yang meninggal, lingkungan sekitarnya tidak mau menerima pemakaman di TPU wilayah tersebut. Kerugian yang lain dan tinggal di lingkungan kecil ini adalah soal fasilitas umum dan sosial yang sudah pasti sangat minim atau bahkan nihil. Taman bermain pasti tidak ada, tempat beribadah umum juga tak bakal ada.

Masalah lain yang sering muncul adalah ihwal administrasi kependudukan atau menyangkut rukun tetangga (RT). Karena jumlah yang terlalu kecil, masalah-masalah kebertetanggaan harus ditanggung oleh keluarga yang jumlahnya sedikit Akibatnya, biaya dan urusan untuk itu (sampah, petugas keamanan, administrasi, clan sebagainya) bisa membengkak. Bila digabung, belum tentu juga RT akan menerima warga secara setara, karena dianggap eksklusif tadi.
 
Akibatnya, untuk urusan ini itu, biasanya warga di perumahan semacam ini akan dipungut lebih mahal atau urusannya dibuat lebih ribet.

Apa saja keuntungannya?
Perumahan berskala kecil ini digemari karena pelbagai alasan. Di antaranya:

1. Kawasan atau lingkungan sekitarnya sudah relatif ramai penduduk dan dekat dengan pusat kegiatan perekonomian di wilayah tersebut. Meskipun tidak berada di tengah kota, wilayah di mana perumahan tersebut berada sudah dapat dibilang hidup. Ada sebagian konsumen rumah yang cenderung memilih hunian semacam ini daripada tinggal di pemukiman berukuran besar tapi suasananya masih belum hidup dan semarak.

2. Layanan pendidikan, kesehatan, pusat perbelanjaan biasanya terletak tidak terlalu jauh dari lokasi perumahan. Dengan "menumpang" layanan-layanan umum yang tersedia di sekitar wilayah tersebut, pengembang memanfaatkannya sebagai nilai tambah yang diiming-imingkan kepada calon konsumen. Boleh dikatakan, pengembang mendapatkan fasilitas "cuma-cuma" tanpa harus mengeluarkan biaya atau menggandeng pihak ketiga dalam penyediaannya.

3.  Eksklusivitas umumnya juga menjadi salah satu "daya tarik" yang dijual oleh pengembang kepada calon konsumen. Mereka berada di lingkungan yang terpisah dengan penduduk/warga kampung. (Tabloid Rumah/Alois Wisnu Hardana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com