Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Kota Mesti Rapi

Kompas.com - 12/06/2009, 05:48 WIB

Palembang, Kompas - Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra menyarankan pihak pengelola KIF Park atau KiWalk agar memindahkan lapak-lapak yang menganggur dari lokasi Taman Kambang Iwak Besar. Hal ini mempertimbangkan keluhan dari kalangan masyarakat.

Demikian disampaikan Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra seusai mengunjungi kompleks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari, Kamis (11/6).

Wali Kota Eddy Santana mengatakan, Pemerintah Kota Palembang melalui investor rekanan memang akan mengembangkan kawasan Kambang Iwak Besar. Secara umum, Eddy menambahkan bahwa kawasan ini akan dikembangkan menjadi lebih besar, tentunya dengan mempertimbangkan kaidah-kaidah lingkungan.

”Pengembangan Kambang Iwak Besar memang menjadi target kami pada masa mendatang. Sekarang sedang dibahas tentang konsep dan detail pengembangannya seperti apa,” kata Eddy.

Dikonfirmasi mengenai keluhan masyarakat dan pencinta lingkungan perihal keberadaan lapak menganggur, Eddy mengakui belum tahu persis mengenai alasan pengelola yang tetap meletakkan puluhan lapak itu di Kambang Iwak Besar.

Namun, jika keluhan dan desakan ini berasal dari kalangan masyarakat luas, Eddy menyatakan siap untuk memfasilitasi.

”Nanti akan saya koordinasikan ke dinas terkait dan pihak pengelola mengenai keberadaan lapak tersebut. Kalau akan digunakan lagi, harus dijelaskan apakah terintegrasi dengan konsep penataan lingkungannya. Tetapi, untuk saat ini memang ada baiknya lapak-lapak itu dipindahkan dahulu ke tempat lain,” katanya.

Wali Kota menambahkan, lokasi penempatan lapak-lapak yang dicat hitam itu juga perlu dibicarakan lebih lanjut mengingat jumlahnya juga tidak sedikit. Jangan sampai di tempat baru nanti justru tambah merepotkan.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah kalangan masyarakat mengeluhkan keberadaan lapak hitam. Warga beralasan, selain mengganggu keasrian dan keindahan Kambang Iwak Besar, lapak-lapak ini juga berbahaya bagi anak-anak yang senang berlarian di dalam kompleks Kambang Iwak Besar sekaligus juga sering kali digunakan untuk aktivitas negatif.

Tidak sesuai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Apartemen
Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Hunian
Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Berita
Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com