Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hardscape dan Softscape

Kompas.com - 11/03/2009, 13:14 WIB

HARDSCAPE dan softscape sangat berpengaruh terhadap tampilan taman secara keseluruhan. Pemilihan atau perpaduan yang kurang tepat dijamin tampilan taman kurang bagus. Maka pemilihan hardscape dan softscape harus selaras. Bagaimana memadukan hardscape dan softscape?

Kenali karakter

Setiap benda memiliki karakter. Begitu pula dengan hardscape dan softscape. Contoh, kolam (hardscape). Bentuk dan tekstur kolam bervariasi. Ada yang berbentuk persegi dengan tekstur yang rata. Ada juga yang bentuk dan tekturnya tak beraturan mirip alam liar.

Meski sama-sama berbentuk kolam, keduanya memiliki karakter berbeda. Yang persegi dengan tekstur rata akan lebih cocok ditempatkan di taman bergaya minimalis. Yang tak beraturan lebih cocok untuk melengkapi taman bergaya tropis.

Untuk tanaman (softscape), jenis yang berdaun rimbun lebih tepat ditanam untuk melengkapi taman tropis. Ini karena gaya tropis itu identik dengan suasana lebat, teduh, dan adem. Sebaliknya pada taman minimalis, jenis yang berdaun lurus dan tidak rimbun lebih banyak diaplikasikan.

Karakter-karakter itu hendaklah diperhatkan ketika membangun taman. Ini bertujuan untuk menghindari kesan campur aduk pada taman.

Perhatikan proporsi

Tidak ada patokan mati soal proporsi hardscape dan softscape. Perbandingan keduanya bisa sesuai selera dan gaya yang ingin dibangun. Jika ingin membangun taman kering, kita akan lebih banyak menggunakan hardscape --bisa berupa batu koral-- ketimbang softscape --tanaman. Sebaliknya ketika membangun taman tropis. Komposisi softscape bisa jadi lebih banyak.

Hal lain menyangkut proporsi ini adalah masalah ukuran hardscape atau softscape. Ukuran keduanya mesti disesuaikan dengan luas taman secara keseluruhan. Jangan sampai ukurannya terlalu besar atau malah terlalu kecil jika dibandingkan dengan ukuran taman.

Perhatikan juga jumlah hardscape atau softscape. Jika Anda ingin di pinggir kolam ada patung kodok, tetapkan jumlahnya berdasar kebutuhan. Jika hanya sebagai aksen, minimalkan jumlahnya.


Tatang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com