Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BIN: Buktikan Surat Ke Indra Setiawan!!!

Kompas.com - 23/06/2008, 15:43 WIB

JAKARTA, SENIN - Kepala Badan Intelijen Negara Syamsir Siregar mendesak, kepolisian untuk membuktikan surat menyurat dengan Direktur Utama Garuda Indonesia, Indra Setiawan, yang kemudian menjadi penyulut penangkapan Muchdi Purwoprandjono, dalam kasus pembunuhan aktivitis Hak Asasi Manusia Munir.

"Ya buktikan dulu dong suratnya," kata Kepala BIN, Syamsir Siregar usai melakukan rapat tertutup bersama Presiden Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Senin (23/6).

Muchdi Pr merupakan mantan Deputi V BIN. Dia dituding berperan dalam surat menyurat dengan Direktur Utama Garuda Indonesia, Indra Setiawan yang memberikan 'pintu' bagi Pollycarpus bergeliat dalam penerbangan Garuda Indonesia yang ditumpangi Munir.

Menyangkut hal ini, Syamsir mengaku, tidak mengetahui keberadaan surat yang mengaitkan Muchdi Pr dalam pembunuhan Munir.

"Nggak ada suratnya kok. Suratnya saja aku nggak pernah melihat," ujarnya.

Ketika disinggung apakah di meja Muchdi terdapat komputer yang menjadi alat penghubung keterkaitan Muchdi dalam skenario pembunuhan tokoh HAM Munir, dengan lugas Syamsir membantah.

"Nggak ada," katanya seraya kembali bantahan ketika dikonfirmasi hal yang sama.

"Eh, nggak tahu ya," ujar Syamsir.

Nada suara jawaban Syamsir tiba-tiba meninggi, ketika wartawan menanyakan apakah kepolisian salah tangkap mengingat lemahnya data-data baru kepolisian ketika mengaitkan Muchdi Pr dalam pembunuhan Munir.

"Lho, itu tadi kau tanya soal salah tangkap, sekarang soal surat. Gimana sih," katanya.

Lebih lanjut Syamsir mengatakan, tudingan keterkaitan Muchdi dalam pembunuhan Munir sepenuhnya diserahkan ke tangan kepolisian. "Ya itu sudah ditangani polisi secara hukum. Silahkan saja," paparnya.

Pertemuan antara Syamsir Siregar dengan Presiden Yudhoyono di Istana Negara tidak diketahui berlangsung sejak kapan. Pasalnya, pertemuan terbatas yang melibatkan Kapolri Jenderal Pol Sutanto, Menko Polhukam Widodo AS, Mensesneg Hatta Rajasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, dan Menko Kesra Aburizal Bakrie tidak tercantum dalam agenda Kepresidenan yang diedarkan ke wartawan.

Pertemuan justru diketahui ketika anggota Kabinet Indonesia Bersatu ini keluar bersama-sama dari Istana Negara sekitar pukul 13.45 WIB.

Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa ketika ditanya tentang isi pertemuan membantah bila pertemuan membahas tentang pengungkapan pembunuh Munir yang kini mulai mengarah pada anggota BIN.

"Nggak, nggak. Suer saya. Itu bicara tentang RUU Administrasi Pemerintahan," pungkasnya.( Persda Network/ade mayasanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau