TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di kawasan Kelurahan Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, tak terurus. Padahal, pembangunan gedung empat lantai itu sudah menghabiskan dana pemerintah pusat Rp 9,7 miliar.
Tercatat, dari 74 kamar yang awalnya diperuntukkan bagi korban bencana ambrolnya tanggul Situ Gintung, hingga saat ini rusunawa tersebut baru terisi 20 kamar. Padahal, rusunawa ini selesai dibangun pada 2010 lalu.
"Sejak mulai beroperasi, sebagian besar belum terisi," kata Yayah, bagian pendaftaran pengelola rusunawa, Senin (4/3/2013) kemarin.
Untuk mencapai rusunawa itu harus melalui jalan berkonblok selebar 2,5 meter sepanjang 1 kilometer dari Jalan Raya Serua. Sekeliling rumah susun yang berada di tengah perkampungan itu masih dipenuhi semak belukar setinggi 1 meter.
Berdasarkan pantauan dari empat lantai gedung, dua lantai terbawah saja yang terlihat terawat, sementara lantai tiga dan empat terlihat kurang terurus. Sejumlah pintu kamar di lantai empat juga terlihat jebol. Lantai kamarnya pun kotor penuh debu.
"Memang lantai empat masih dalam persiapan, juga sedang dilakukan perbaikan yang mengalami kerusakan," ujar Yayah.
Sidik, salah satu penjaga di rusunawa, mengakui, bahwa rusunawa itu kurang terawat, terutama di lantai yang belum dihuni.
"Atapnya juga ada yang bocor," tuturnya. (RAY)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.