Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Penjamin Infrastruktur Indonesia Masih "Loyo"

Kompas.com - 14/03/2012, 17:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak berdiri pada akhir tahun 2009 sampai sekarang, PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) dianggap belum bekerja optimal. Peranan PII dalam pembangunan infrastruktur masih minim.

Sampai saat ini, PII baru menjamin satu proyek, yakni pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Tengah tahun lalu. Pada proyek itu, PII memberi pinjaman Rp 300 miliar.

"Satu proyek tidak sepadan dengan tujuan pendirian PII," kata Andreas Wibowo, Peneliti Utama Kementerian Pekerjaan Umum, Selasa (13/3/2012).

Kebijakan pemerintah mendirikan PII pada 30 Desember 2009 adalah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia. PII diharapkan bisa menggaransi proyek-proyek kerja sama antara swasta dan pemerintah, sehingga mudah mendapat guyuran pinjaman bank. Pemerintah pun rela mengalokasikan dana Rp 1 triliun untuk pendirian PII. Maka, seharusnya, PII bisa menjadi garansi bagi banyak proyek infrastruktur.

Saban tahun jumlah proyek infrastruktur di Indonesia cukup banyak. Tahun ini saja ada 84 proyek infrastruktur senilai Rp 536 triliun dalam koridor Master Plan Percepatan dan perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), yang bakal mulai dibangun (groundbreaking).

Sinthya Roesly, Direktur Utama PII berargumen, minimnya peranan itu karena perusahaannya masih baru. Namun, ia menjanjikan, peningkatan peranan PII.

Tahun ini, PII bakal menjamin empat proyek infrastruktur. Itu antara lain proyek di sektor air senilai Rp 5 triliun di Bandar Lampung, pembangkit listrik di Sumatra Selatan Rp 30 triliun, serta jalan tol Rp 5 triliun di Medan, Kuala Namu, dan Tebing Tinggi. Kemudian, juga penjaminan atas pembangunan rel kereta api di Kalimantan Tengah dan Semarang Barat sebesar Rp 20 triliun. Keempat proyek itu mulai berjalan pada pertengahan 2012 ini.

"Modal kami semakin kuat, nilai penjaminan pun naik," kata Sinthya.

Tahun ini, PII mendapat suntikan modal Rp 1 triliun dari pemerintah. Sayang, Sinthya enggan menjelaskan nilai penjaminan masing-masing proyek itu. Yang pasti, penjaminan itu bakal mendongkrak laba PII pada tahun ini menjadi Rp 150 miliar. Jumlah itu meningkat drastis dibandingkan pencapaian laba tahun 2011 sebesar Rp 45 miliar. (Mona Tobing)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com