Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat "Menggantung" Sirih Belanda

Kompas.com - 01/08/2011, 12:43 WIB

KOMPAS.com - Mau tampilan rumah lebih hijau saat hari raya Idul Fitri nanti? Manfaatkan saja dengan langkah sederhana, misalnya memanfaatkan tanaman yang telah ada, kemudian "digantung". Hasilnya, pandangan hijau kekuningan melayang di teras rumah.

Banyak tanaman bisa diterapkan untuk pot gantung. Namun, satu yang praktis dan mudah dilakukan adalah menggantung tanaman sirih.

Tanaman sirih yang dipilih adalah jenis Sirih Belanda (epipremnum aureum). Selain memiliki kelebihan gerakan merambat dengan cepat, warna daun kuning atau hijau kekuningan ini berfungsi sebagai salah satu tanaman antipolutan dengan kapasitas penyerapan yang besar.

Untuk menggantung Sirih Belanda ini, Anda bisa menyiapkan pot-pot kecil yang disesuaikan dengan ukuran tanaman. Pot kemudian siap digantung, sementara rambatan Sirih Belanda akan menjuntai ke bawah.

Carilah pot dengan wadah air di bawahnya. Air pada wadah bisa menjaga kelembaban tanaman. Pastikan juga memiliki gantungan yang kuat, agar pot tidak merosot jatuh dan pecah.

Harga Sirih Belanda relatif murah, yaitu sekitar Rp 7.500 - Rp 15.000 per kantong, tergantung ukuran tanaman. Tanaman ini akan menyerap polutan di sekitar rumah dalam jumlah banyak.

Namun, saat terlalu banyak yang diserap daunnya akan jenuh dan menua. Daun seperti inilah yang wajib Anda pangkas, agar daun muda Sirih Belanda bisa tumbuh lagi. Teras kini lebih hijau, udara pun jadi segar. Selamat mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau