Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Taman yang Tak Repot Dirawat

Kompas.com - 19/11/2010, 13:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Memimpikan taman mungil di tengah panasnya lingkungan perkotaan bisa jadi harapan semua orang. Siapa sih yang tidak mau bekerja, beraktivitas, serta bersantai di tempat yang terkesan sejuk? Namun, kendala kurangnya waktu menjadi kendala hampir sebagian besar masyarakat kota.

Akan tetapi, jangan patah harapan karena hal itu bisa disiasati dengan menghadirkan taman artifisial. Meski tidak serindang taman asli dengan tumbuhan alami, taman artifisial setidaknya bisa menyugesti pikiran agar lebih rileks. Pemanfaatan taman artifisial ini salah satu yang dikembangkan perusahaan florist untuk interior desain, Blomst.

"Semua yang kami sediakan adalah rangkaian bunga, artificial plant ada semua, dan kami buat semirip mungkin. Ini sebagai solusi agar orang-orang tidak repot merawatnya, padahal tetap pingin punya ruangan atau punya taman yang tidak susah dirawat," ucap Decorist Blomst, Zainal Arifin, Jumat (19/11/2010), di pameran Design ID, Jakarta Convention Center, Jakarta.

Bahan yang digunakan Blomst adalah sintetis dan kain untuk membuat tanaman semirip mungkin dengan asli. Tidak hanya rangkaian bunga, pelanggan bahkan bisa menciptakan sebuah taman tiruan yang seluruh tumbuhannya berasal dari artificial plant.

Cara perawatan yang mudah memang menjadi salah satu andalannya. Hanya tinggal dilap atau bahkan dicuci dengan sabun yang tidak terlalu keras (disarankan bukan detergen), Anda sudah bisa merawat taman Anda sendiri.

"Aplikasinya memang bisa juga untuk vertical garden. Taman di tembok untuk ruangan yang sempit, dan semua tanamannya artifisial," ucap Arifin.

Aplikasi taman tiruan ini memang lebih baik dimanfaatkan bagi interior rumah, karena kalau dimanfaatkan pada eksterior rumah akan memiliki umur yang lebih pendek akibat terkena sinar matahari dan air hujan yang memudarkan warna. Umur rata-rata tanaman artifisial ini  6-7 bulan. Untuk mendapatkan taman artifisial yang diidamkan, Arifin mengaku pelanggan harus menyediakan minimal Rp 20 juta.

"Tergantung ukuran dan banyak tanaman yang dibutuhkan," ucap Arifin. (Sabrina Asril)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com