Kinerja Turun, Temasek Perluas Portofolio di Sejumlah Sektor

Pada penutupan tahun buku 2020 Nilai Portofolio Bersih perusahaan mencatatkan angka sebesar 306 miliar dollar Singapura atau ekuivalen Rp 3,31 triliun per 31 Maret 2020.

Sementara pada tahun lalu, Temasek mencatatkan Nilai Portofolio Bersih Rp 313 miliar dollar Singapura atau setara Rp 3,38 triliun.

Penurunan Nilai Portofolio Bersih perusahaan disebabkan Pandemi Covid-19 yang turut menyumbangkan penurunan kinerja Temasek.

Meski begitu, Nilai Portofolio Bersih Temasek pada penutupan tahun buku 2020 masih lebih baik dibandingkan satu dekade lalu yang hanya mencatatkan angka Rp 2,08 triliun.

Penurunan Nilai Portofolio Bersih tahun ini juga turut berdampak pada penurunan pengembalian saham tahunan perusahaan sebesar 2,28 persen.

Director Public Affairs Temasek Lena Goh mengatakan, investor aktif portofolio perusahaan masih didominasi Asia sebesar 66 persen. 

"China dan Singapura tetap menjadi dua negara teratas kami berdasarkan konsentrasi, masing-masing pada 29 persen dan 24 persen," kata Lena dalam laporannya, Selasa (8/9/2020).

Temasek juga akan mengembangkan portofolio perusahaan di Amerika Utara karena perusahaan melihat peluang di negara tersebut.

Lena mengatakan, perusahaan melihat kenaikan signifikan di sektor jasa keuangan, teknologi, dan sains sebesar 23 persen. 

Tak sebatas itu, Temasek juga berinvestasi pada penyedia perangkat lunak yang berbasis di Amerika Serikat untuk industri asuransi properti dan kecelakaan, Duck Creek Technolgies, produk perbaikan rumah di Eropa, serta pengembang tenaga surya Asia yang berbasis di Singapura, Sunseap.

Temasek juga berinvestasi di sebuah real estat komersial perusahaan pialang Eastdil Secured L.L.C untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat.