Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Kembaran Menara Eiffel yang Urung Dibangun

Sejak berdiri pada 1889, desain dan konstruksi menara dikritik oleh beberapa seniman dan intelektual terkemuka Perancis.

Namun setelah menara selesai didirikan, perhatian seluruh dunia teralih. Ini karena menara tersebut dianggap mewakili kecerdasan struktural dan inovasi karena terdiri dari 7.500 ton baja serta besi dan menjulang 300 meter.

Selain itu, desain menara juga menjadi salah satu keunikan dan ikon budaya global Perancis. Lokasi berdirinya pun juga menjadi salah satu destinasi wisata tujuan terkemuka.

Menyadari hal ini, Inggris pun tak mau kalah. Selang tiga tahun setelah berdirinya Menara Eiffel, Pemerintah Kota London kemudian menyelenggarakan kompetisi untuk membangun menara serupa.

The Tower Company, perusahaan yang menangani pembangunan menara ditunjuk untuk mengumpulkan desain rancangan menara baru.

Mayoritas dari desain-desain tersebut mengikuti estetika Menara Eiffel. Perbedaannya hanya pada ketinggian dan luas menara saja. 

Dari sekian proposal, akhirnya pihak The Tower Company memilih karya Stewart, Mclare, dan Dunn. Rencana menara karya mereka bertiga mampu melampaui ketinggian Menara Eiffel hingga 65 meter.

Rancangan menara tersebut mencakup restoran, teater, aula pertunjukan, dan fungsi hiburan lainnya.

Direktur pelaksana sekaligus pengembang menara ini, Sir Edward Watkin, memiliki beberapa masalah dalam pembiayaan tanpa subsidi dari pemerintah kota.

Bukan hanya masalah pendanaan, penghentian proyek pembangunan menara juga dikarenakan gesernya fondasi akibat berat struktur besi.

Menara yang masih separuh jalan itu pun harus ditutup pada 1902 lalu dibongkar pada 1907 karena dianggap berbahaya bagi penduduk.

https://properti.kompas.com/read/2019/04/12/215800421/kisah-kembaran-menara-eiffel-yang-urung-dibangun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke