Perjanjian kredit sindikasi ini senilai Rp 5 triliun yang akan digunakan Waskita sebagai general purpose, yakni dana untuk membiayai berbagai kegiatan operasional perusahaan.
"Seluruh proyek yang kami kerjakan membutuhkan modal kerja hampir Rp 120 triliun. Itu harus diselesaikan selambatnya pada 2019," ujar Direktur Utama Waskita Karya M Choliq di Hotel Dafam Jakarta, Senin (18/9/2017).
Pertumbuhan Waskita selama 3 tahun terakhir berturut-turut mengalami kenaikan 100 persen. Kenaikan ini berlaku mulai dari perolehan kontrak baru, take over, penjualan hingga net income.
Tentu saja, imbuh dia, pertumbuhan ini membutuhkan sisi pendanaan yang cukup besar. Dalam 3 tahun terakhir juga, Waskita tengah fokus ke pembangunan infrastruktur khususnya jalan tol.
"Hari ini kita tengah menyelesaikan 1.250 kilometer, baik itu jawa maupun Sumatera. Di samping tol, kami juga laksanakan pembangunan transmisi 500 kV di Sumatera sepanjang 700 kilometer, dan LRT Palembang 24 kilometer," sebut Choliq.
Jangka waktu pinjaman 5 tahun, dengan tingkat bunga JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate) + 2.77 persen per tahun atau saat ini equivalen 7.77 persen per tahun.
Adapun Mandated Lead Arranger adalah Bank of China (Hong Kong) Limited Jakarta Branch, dengam Lead Arrangers yaitu PT Bank KEB Hana Indonesia, PT Bank Permata Tbk, dan PT Bank OCBC NISP Tbk.
Sementara untuk Arrangers, PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk, PT Bank CT BC lndonesia, PT Bank Shinhan Indonesia, dan PT Bank SBl Indonesia.
Sebagai infomasi tambahan nilai kontrak baru Waskita yang sudah diperoleh sampai dengan minggu pertama September 2017 adalah sebesar Rp 43 triliun, yang masih didominasi oleh proyek infrastruktur khususnya jalan tol.
Pada 2016 Waskita mencatat perolehan nilai kontrak baru Rp 69,97 triliun. Kontrak daiam pengerjaan sebesar Rp 104,02 triliun, pendapatan usaha Rp 23,78, dan laba bersih Rp 1,81 triiiun.
Perolehan kontrak baru sampai dengan semester I -2017 sebesar Rp 32,47 triliun. Sementara Laba Bersih sebesar Rp 1,4 triliun atau tumbuh 145 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hal ini didorong oleh peningkatan Pendapatan Usaha menjadi Rp 15,5 triliun atau tumbuh 92,4 persen dari tahun sebelumnya.
Target total nilai kontrak yang dikelola sesuai dengan RKAP 2017 adalah Rp 144,34 triliun yang terdiri dari sisa nilai kontrak tahun 2016 Rp 81,25 triliun dan nilai kontrak baru Rp 63,08 triliun.
Sedangkan target laba perusahaan tahun 2017 sebesar Rp 3,5 triliun. Kontrak baru tersebut mayoritas berasal dari proyek infrastruktur, khususnya jalan tol.
Total aset yang dikeioia Waskita sampai dengan semester l/2017 sebesar Rp 75,90 triliun, dengan struktur permodalan yang terdiri dari Total Ekuitas sebesar Rp 20,87 triliun.
https://properti.kompas.com/read/2017/09/18/131909621/waskita-dapat-kucuran-kredit-rp-5-triliun-dari-sumitomo