JAKARTA, KompasProperti - Wilayah Surabaya Tengah diperkirakan tidak akan lagi menjadi primadona dalam pembangunan area perkantoran di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur itu.
Pembangunan kawasan perkantoran diperkirakan bergeser ke wilayah timur dan barat Surabaya, pada medio 2018-2020 mendatang.
Menurut Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto, pergeseran pembangunan disebabkan keterbatasan lahan di Surabaya Tengah.
"Karena keterbatasan lahan yang bisa dikembangkan di sentral Surabaya, maka pengembangnya tidak akan terlalu banyak," kata Ferry dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Sejauh ini, luas lahan perkantoran yang berada di Surabaya Tengah mencapai 190.000 meter persegi atau 55 persen dari total luas wilayah perkantoran yang ada di kota pahlawan.
Hingga tahun 2020 mendatang, diperkirakan hanya 60.000 meter persegi luas perkantoran tambahan yang disumbangkan dari wilayah tersebut.
"Sebalikya, 14 gedung perkantoran di luar Surabaya tengah akan selesai dalam waktu dekat, dan menyumbang hampir 400.000 meter persegi luas kantor tambahan hingga 2020," kata dia.
Ferry mengatakan, keberadaan Middle East Ring Road (MERR) di kawasan timur Surabaya, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengembang untuk membangun kawasan perkantoran di sana.
Sementar untuk di wilayah barat terdapat koridor HR Muhammad - Darmo yang menjadi primadona. Spazio Tower yang dibangun PT Intiland Development Tbk, Voza Office Tower yang dibangun Avia Avian, serta Satoria Tower yang dibangun Satoria Group akan berkontribusi terhadap penambahan ruang perkantoran di Surabaya barat.
"Secara total, kedua wilayah ini akan menyumbang pasokan perkantoran sekitar 280.000 meter persegi hingga tahun 2020," pungkasnya.
https://properti.kompas.com/read/2017/07/17/232516621/surabaya-barat-dan-timur-potensial-buat-perkantoran