KUPANG, KompasProperti - Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis mengatakan, pelaksanaan mudik dan balik Lebaran 2017 lebih baik.
Hal ini berdasarkan laporan Polri, tingkat kecelakaan mudik dan balik Lebaran tahun 2017 menurun, jika dibandingkan dengan tahun 2016 lalu.
Mengutip laporan Polri pada 27Juni 2017, bahwa per H+2, tingkat kecelakaan yang terjadi 1.299 kasus. Bila dibandingkan dengan H+2 tahun 2016, jumlah kecelakaan adalah 1.515 kasus.
"Pelaksanaan mudik dan balik Lebaran tahun 2017 berlangsung cukup baik, artinya terjadi penurunan tingkat kecelakaan sampai 14 persen," kata Fary kepada KompasProperti, Minggu (2/7/2017) malam.
Fary merinci, ada tiga daerah dengan kecelakaan tertinggi yaitu Jawa Timur (50 kejadian, 11 meninggal), Jawa Tengah (22 kecelakaan, 4 meninggal) dan Sulawesi Selatan (15 kejadian, 2 meninggal).
Selain itu, lanjut Fary, berdasarkan pantauan, arus kudik dan balik di ruas-ruas tol terjadi kepadatan namun tetap lancar.
Berbeda dengan kondisi kemacetan tahun lalu, penumpukan kendaraan terjadi hingga berpuluh-puluh kilometer dengan puncaknya terjadi di pintu keluar Brebes Timur atau Brebes Timur Exit (Brexit) yang menelan banyak korban.
Penggunaan tol darurat Brebes Timur-Pemalang-Batang dan empat flyover jalur Brebes-Tegal juga sangat membantu kelancaran arus mudik dan balik.
Untuk angkutan lebaran Merak-Bakauheni, kemacetan dan penumpukan dapat terurai karena kerja sama antara Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan dan ASDP.
"Ada dua insiden di Merak-Bakauheni yakni KM Trimas Kanaya mati mesin di dermaga 1 pada H-2 dan KM Port Link III menabrak tiga fender (bantalan karet) pada Lebaran kedua di dermaga III," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.