JAMBI, KOMPAS.com - Selain Masjid Seribu Tiang, destinasi religi lainnya yang bisa dikunjungi di Jambi adalah Menara Gentala Arasy.
Menara Gentala Arasy merupakan simbol Islam di Jambi. Namanya mengandung unsur filosofis yang berarti sebuah menara untuk mengingat tempat tertinggi atau Kursi Allah SWT.
"Gentala ini singkatan dari genta dan tala yang artinya lonceng dan penyelaras serta arasy merupakan tempat tertinggi Allah SWT," kata Koordinator Museum Gentala Arasy Muhamad Erman, kepada Tim Mudik Gesit, Rabu (24/5/2017).
Pada bagian menara, dulunya terdapat jam yang begitu memasuki waktu shalat akan mengumandangkan adzan.
Menara Gentala Arasy dibangun atas inisiatif gubernur kala itu yang diminta oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membangun sesuatu agar bisa menjadi kenang-kenangan begitu meninggalkan Jambi.
"Waktu itu usulannya macam-macam. Ada yang mau bangun jam dan tugu yang kemudian disatukan jadi Gentala Arasy ini," ujar Erman.
"Makanya kemudian dibuat jadi Museum Gentala Arasy yang berisikan awal mula kedatangan Islam di Jambi dan benda-benda hasi koleksi sejarah Islam di Jambi," ucap Erman.
Koleksi yang ada di Museum Gentala Arasy datang dari seluruh Jambi dan merupaka pemberian dari ulama-ulama.
"Koleksi paling tua sabuk dan jubah yang dipakai Sri Sultan Mangkubumi dari Dusun Tanah Periuk, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo yang berusia 400 tahun," kata Erman.
Untuk memasuki Museum Gentala Arasy ini pengunjung cukup membayar Rp 2.000 untuk anak-anak, Rp 3.000 untuk dewasa, dan Rp 5.000 untuk wisatawan asing.