Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat-pusat Belanja Milik Pakuwon Catat Tingkat Hunian 90 Persen

Kompas.com - 05/06/2017, 15:03 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Dari sejumlah mal yang dikembangkan dan dikelola PT Pakuwon Jati Tbk di Jakarta dan Surabaya, seluruhnya mencatatkan okupansi di atas 90 persen. 
 
Beberapa gerai yang lowong di Tunjungan Plaza dan Pakuwon Mall disebabkan penyewa merelokasi untuk antisipasi perluasan mal tersebut pada tahun ini dan tahun depan. 
 
Adapun penurunan okupansi di Blok M terjadi seiring dengan kebijakan Pakuwon untuk menyewakannya lebih singkat antara 1-2 tahun. 
 
Hal tersebut dilakukan dalam rangka potensi rencana pembangunan kembali atau renovasi Blok M yang akan tersambung dengan Stasiun Moda Raya Transportasi (MRT). 
 
Untuk rinciannya, pada kuartal I-2017, Tunjungan Plaza mencatatkan okupansi 97 persen, Kota Kasablanka Mall 99 persen, Gandaria City Mall 96 persen, Pakuwon Mall 91 persen dan Pakuwon Trade Center 92 persen. 
 
Sementara okupansi Royal Plaza dan Blok M Plaza masing-masing 97 persen dan 90 persen. 
 
Secara umum, pasar ritel atau mal terpantau stagnan baik dari sisi pasokan maupun permintaan pada kurun waktu 2015 dan 2016.
 
Menurut riset dari Coldwell Banker, pada kuartal IV-2016, pasokan ruang mal tercatat 6,5 juta atau naik tipis 2,1 persen dari tahun sebelumnya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. 
 
Sedangkan permintaan ruang ritel tercatat 6,07 juta atau naik tipis dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni 1,1 persen.
 
www.shutterstock.com Ilustrasi.
"Okupansi ritel pada kuartal IV-2016 turun 0,8 persen ke 93,1 persen," ujar Managing Partner Strategic Advisory Group dari Coldwell Banker, Tommy H Bastamy, Jumat (2/6/2017).
 
Pasokan ritel di kota-kota maju, berkontribusi sebanyak 65 persen dari total ruang ritel di Indonesia saat ini. Kontribusi terbanyak selanjutnya adalah kota berkembang, seperti Banten, Yogyakarta, dan Semarang, sebesar 25 persen. 
 
Sedangkan kontribusi ruang ritel di kota yang menjanjikan dengan karakter sejumlah properti baru dibangun pada akhir 2000-an adalah sebanyak 10 persen. 
 
Sementara itu, dilihat dari sisi segmentasi pasar, kota besar seperti Jakarta dan Surabaya memiliki rentang segmen yang lebih banyak yaitu mulai dari menengah ke bawah hingga kelas premium. 
 
Berbeda dengan kota-kota yang tengah berkembang, segmennya lebih sedikit mulai dari menengah ke bawah hingga menengah ke atas. 
 
Di kota-kota yang menjanjikan, pangsa pasar ritel lebih terbatas lagi yakni mulai dari menengah ke bawah hingga menengah. 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com