JAKARTA, KompasProperti - Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2015 silam, dilaksanakan kembali pada 2017.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin, mengatakan hingga 30 April 2017, sebanyak 169.614 unit telah dibangun.
"Jumlah ini terdiri dari rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) 155.408 unit dan non MBR 14.206 unit," ujar Syarif saat acara Property and Mortgage Summit 2017, di Hotel Indonesia, Selasa (16/5/2017).
Syarif menuturkan, dibandingkan tahun lalu, pencapaian tersebut relatif hampir sama. Realisasi ini tidak termasuk pengembangan rumah yang baru dimulai.
Perhitungan capaian tersebut hanya dilihat berdasarkan data dari bank melalui pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Menurut dia, pada kenyataannya di lapangan, pembangunan rumah mungkin bisa lebih besar lagi jumlahnya. Pasalnya, 70 persen di antaranya dibangun secara swadaya.
"Artinya, banyak yang membeli ke pengembang langsung, tak pakai subsidi, tak pakai bunga bank, uang pinjaman dari keluarga, dan sebagainya. Kalau acuannya hanya bank, memang relatif kecil," sebut Syarif.
Selain itu, Syarif juga mengakui pembangunan rumah terkesan lambat, karena membangun rumah tidak sama dengan membuat kue. Terlepas dari itu, pembangunan rumah membutuhkan proses yang cukup panjang.
Dibandingkan realisasi Januari sampai Maret tahun-tahun sebelum ada Sejuta Rumah, Syarif menyebut, jumlahnya relatif lebih kecil dengan capaian hanya belasan ribu unit.
"Ini sudah bagus kenaikannya, dari belasan ribu unit menjadi ratusan ribu unit. Nanti Juni-Agustus akan makin meningkat, sama seperti tahun lalu," jelas Syarif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.