Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Sulit, Harga Semen di Lanny Jaya Tembus Rp 1 Juta Per Zak

Kompas.com - 18/04/2017, 10:21 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Kabupaten Lanny Jaya, Papua tidak mampu membangun infrastruktur dan fasilitas secara masif karena kendala akses yang sulit.

Untuk menuju satu daerah di Lanny Jaya, tidak selalu bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat atau dua karena tipologi di daerah ini cenderung pegunungan. Bahan bangunan seperti semen bahkan harus diantar menggunakan pesawat.

"Semen Rp 600.000 sampai Rp 700.000 per 50 kilogram. Kalau pesawat yang masuk bisa Rp 1 juta per zak," ujar Sekretaris Daerah Lanny Jaya, Christian Sohilait di Jakarta, Senin (17/4/2017).

Ia mengatakan, kebutuhan Lanny Jaya akan bahan material cukup tinggi. Demikian halnya dengan pengadaan air bersih.

Menurut dia, dana untuk air berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 30 juta-Rp 40 juta. Angka ini tak sebanding dengan kebutuhan yang sangat besar.  

"Air bersih sumbernya banyak. Tapi kan tidak bisa simsalabim langsung masuk ke dalam rumah. Harus ada medianya. Ini yang mahal," kata Christ.

Ia menambahkan, di Lanny Jaya sampai saat ini belum ada bendungan atau penampungan air.

Pasalnya, untuk membangun bendungan, dibutuhkan material bangunan yang hingga saat ini harganya masih sangat mahal.

Christ mengaku, warganya harus mengambil air menggunakan jeriken dan berjalan sejauh 4 kilometer ke mata air terdekat.

Selain air bersih, Lanny Jaya juga membutuhkan listrik. Selama ini, di kantor pemerintah kabupaten (pemkab) harus menggunakan genset sebagai sumber daya untuk penerangan.

"Ini jadi masalah buat kami. Penerangan pakai tenaga diesel yang menyala selama 15 jam selain itu gelap gulita," sebut Christ.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com